
\"Syarat PCR tes membuat rakyat berfikir ulang ikut vaksinasi yang harus susah payah, panas-panasan, antrian panjang. Namun setelah vaksin tetap saja harus PCR untuk melakukan perjalanan dan kegiatan secara normal. Setelah edaran ini dijalankan rakyat menjadi malas untuk ikut vaksinasi,\" sebutnya.
Vaksin telah terbukti membuat resiko kematian lebih rendah bagi orang yang terpapar Covid-19, namun vaksinasi masih jauh dari target. Seharusnya pemerintah lebih gencar mendorong pencapaian target vaksinasi bukan membuat kegaduhan. (khf/fin)
Baca juga:
- Ketua DPR-RI Kritik Inmendagri yang Wajibkan Calon Penumpang Pesawat Tes PCR 2X24 Jam
- Kemenkes Umumkan Harga PCR Tertinggi, Jawa-Bali Rp275 Ribu, Luar Jawa Bali?
