Ayo Sadari, Karena Stroke Tidak Menular Tapi Mematikan

Jumat 11-06-2021,03:26 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Oleh: Shafa Nurrohmah F R Magister Sains Psikologi Unpad

Pengertian Stroke

MENURUT World Health Organization (WHO) stroke adalah suatu kondisi dimana pasokan darah ke otak terganggu akibat adanya penyumbatan atau pembuluh darah pecah. Jika pasokan darah terganggu, maka otak dan nutrisi tidak akan tersalurkan sehingga sel-sel pada bagian area otak akan mati.

Sehingga kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan otak akan rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke sebagai bagian dari penyakit kardioserebrovaskular yang digolongkan kedalam penyakit katastropik karena mempunyai dampak luas secara ekonomi dan sosial. Penyakit stroke selain menyebabkan kecacatan permanen tentunya dapat mempengaruhi produktivitas penderitanya.

Informasi Stroke Terkini

Faktanya stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia pertahunnya. Datanya menunjukkan 1 dari 4 orang mengalami stroke, padahal sesungguhnya stroke dapat dicegah dari awal.  Data dari World Stroke Organization menunjukkan bahwa setiap tahunnya ada 13,7 juta kasus baru mengenai stroke dan sekitar 5,5 juta kematian terjadi. Sekitar 70% penyakit stroke dan 87% kematian dan disabilitas akibat stroke terjadi pada negara berpendapatan rendah dan menengah. Lebih dari empat dekade terakhir, kejadian stroke pada negara berpendapatan rendah dan menengah meningkat lebih dari dua kali lipat (Infodatin Kemenkes, 2019). Sementara itu, kejadian stroke pada negara berpendapatan tinggi menurun sebanyak 42%. Kondisi stroke di Indonesia berdasarkan Data Riskesdas pada tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi stroke mengalami peningkatan yang cukup besar. Dari 7 per seribu penduduk menjadi 10,9 per seribu penduduk. Secara nasional, prevalensi stroke di Indonesia tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk ≥15 tahun sebesar 10,9% atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang. Provinsi Kalimantan Timur dan DI Yogyakarta merupakan provinsi dengan prevalensi stroke tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 14,7% dan 14,6%. Sementara itu, Papua dan Maluku Utara memiliki prevalensi stroke terendah dibandingkan provinsi lainnya yaitu 4,1% dan 4,6%. Tak hanya itu, sepanjang tahun 2017 sebanyak 29,2 % kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke (Idntimes.com). Jadi bisa dibilang bahwa stroke ini menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia. 

Penyakit stroke ini memiliki dampak besar terhadap ekonomi dan sosial masyarakat. Menurut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terjadi kenaikan total pembiayaan pelayanan kesehatan dari tahun 2016 sampai dengan 2018 sekitar 4 triliun rupiah. Penyakit stroke ini merupakan salah satu penyakit dengan biaya tertinggi yang menghabiskan biaya pelayanan sebesar 2,56 triliun pada tahun 2018 (BPJS, 2019). Hal ini dikarenakan, terus meningkatnya jumlah pasien stroke sehingga biaya pelayanan kesehatan pun terus meningkat. Penyakit stroke ini perlu mendapat perhatian serius karena berdampak besar terhadap perkembangan sosio-ekonomi negara.

Gejala-Gejala dan Tanda Stroke

Maka dari itu, pentingnya kita sebagai masyarakat untuk menyadari lebih awal mengenai penyakit stroke ini dimulai dari melihat gajalanya untuk meminimalisir dampak buruk penyakit stroke. Pasien yang terkena penyakit stroke ini sangat butuh penanganan yang tepat dan sesegera mungkin. Penanganan yang tepat dari tenaga medis dari jangka waktu antara 3 hingga 4,5 jam dari gejala awal diharapkan dapat mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen bagi penderitanya. Namun selain mengandalkan tenaga medis itu, kita juga bisa mengenali gejala dan tanda-tanda stroke dengan mengingat slogan dari Kemenkes RI pada tahun 2019 yaitu SeGeRa Ke RS. Ini merupakan slogan dengan singkatan dari Se=Senyum yang tidak simetris (mencong ke sebelah sisi) sehingga akan sulit menelan air minum secara tiba-tiba, Ge=Gerakan dari separuh angggota tubuh tiba-tiba melemah, Ra=bicaRA terganggu tiba-tiba, sulit dimengerti dan tidak jelas, Ke=Kebas atau kesemutan separuh tubuh, R=Rabun, penglihatan menjadi kabur secara tiba-tiba, dan S=Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya yang menyebabkan gangguan keseimbangan seperti terasa berputar dan gerakan sulit dikoordinasi.

Jika kita telah mengenali gejala dan tanda-tanda stroke, kita juga perlu mengetahui faktor risiko dari penyakit stroke, meliputi faktor kesehatan yaitu:

1) Hipertensi.

2). Diabetes

3). Kolesterol tinggi

4). Obesitas

5). Penyakit jantung

Tags :
Kategori :

Terkait