MAJALENGKA – Menjelang natal dan tahun baru 2021, harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional mengalami kenaikan. Seperti di pasar tradisional Prapatan, kecamatan Sumberjaya.
Harga telur di pasar Prapatan mencapai Rp28 ribu per kilogram. Koordinator pasar Prapatan, Nana Supriatna mengatakan kenaikan komoditi tersebut disinyalir akibat daya beli menurun sehingga membuat stok para pedagang tidak banyak.
\"Dua sampai tiga Minggu yang lalu telur ayam ras tersebut masih berada di angka Rp22 sampai dengan Rp23 ribu per kilogram,\" jelasnya, disela memantau harga di pasar tersebut, Rabu (16/12).
Nana mensinyalir tidak kunjung turunnya harga telur ayam karena harga yang di pasok dari distributor sudah mengalami kenaikan. Hal tersebut berdasarkan informasi yang diperoleh dari para pedagang telur maupun sembako di pasar tradisional Prapatan.
Sehingga para pedagang enggan menanggung kerugian jika tidak menyesuaikan harga dari distributor. Kondisi tersebut didukung karena faktor pandemi Covid-19 yang membuat daya beli menurun. Sehingga stok telur tidak disiapkan banyak oleh para pedagang. Pasokan yang didatangkan dari wilayah Jawa Tengah maupun Jawa Timur juga tidak banyak.
\"Begitu juga di distributor yang ada di salah satu wilayah di Sumberjaya tidak banyak saat didatangkan dari wilayah Jawa. Informasinya karena Covid-19 sehingga faktor daya beli mengalami penurunan secara signifikan sehingga mempengaruhi harga,\" imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang telur, Lina (50) mengaku tidak ambil pusing saat kondisi seperti sekarang ini. Terutama penyediaan stok sendiri. Tanda-tanda itu seiring liburnya lembaga pendidikan yang dinilai masalah bagi para pedagang.
“Iya kalau telur itu biasa dibeli oleh para pedagang keliling seperti cilor, baklor dan lainnya. Sekarang kan sekolah tutup, jadi peminat juga sepi. Alhasil stok sedikit sehingga harga naik,” tutur Lina. (ono)