MAJALENGKA - Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya calon jamaah haji dan umrah, Qifaya Travel Umrah dan Haji secara resmi membuka cabang di Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Minggu (6/9).
Direktur Qifaya Majalengka, H Komaruddin Khalid menyatakan cabang di kota angin dibuka ulebih melayani masyarakat Ciayumajakuning. Kehadiran travel umrah dan haji di Majalengka sekaligus meramaikan BIJB untuk memulai umrah keberangkatan dari Bandara Kertajati.
Pihaknya juga mengaku memiliki program eksklusif umrah bersama bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd sambil menunggu konfirmasi dari pihak kerajaan Arab Saudi.
\"Paling cepat satu bulan setelah di bukanya umrah dan haji di tanah suci. Selain bagi negara-negara lain termasuk Indonesia,\" kata Khalid.
Alasan lainnya karena Majalengka memiliki magnet khususnya memiliki fasilitas utama yakni Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati.
Pria asli putra Majalengka ini mengaku bukan tidak mungkin Qifaya akan membuka kantor cabang di daerah lain seperti Cirebon, Indramayu dan Kuningan.
Qifaya Majalengka memiliki fasilitas unggulan diantaranya paket umrah yaitu penerbangan tidak transit. Pesawat yangd igunakan adalah pesawat carter dari Kertajati ke Jeddah dan Madinah. Ini menjadi kemudahan bagi para jamaah umrah dan haji. Selain itu juga hotel tempat menginap itu cukup dekat dengan lokasi Masjidil Haram.
\"Kita upayakan juga makanan akan disesuaikan bagaimana masakan itu cocok untuk lidah orang Indonesia khususnya Majalengka sesuai instruksi pak Bupati Majalengka,\" tukasnya.
Sementara itu, Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd saat meresmikan Kantor Cabang Qifaya Majalengka mengucapkan menyebutkan Qifaya di Majalengka harus benar-benar memberikan program unggulan yang ditawarkan kepada masyarakat kota angin.
\"Tentu yang diinginkan oleh umat adalah akses dekat seperti BIJB yang sudah ditetapkan sebagai Bandara Embarkasi haji,\" pesannya.
Oleh karenanya travel Qifaya harus segera menangkap pesan dari masyarakat Majalengka. Qifaya harus memiliki fasilitas yang bagus, kelengkapan lainnya. \"Pembimbing juga harus betul-betul maksimal memberikan bimbingan kepada umat. Terutama pelayanan yang menyangkut kedekatan dengan Masjidil Haram serta penyesuaian makanan khas jemaah,\" imbaunya. (ono)