MAJALENGKA-Pasca lokakarya akhir Agustus lalu, program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) sudah berjalan dan beberapa pembangunan sudah hampir selesai. Monitoring pun terus dilakukan, salah satunya di Lingkungan Margamukti, RW 09, Pancurendang Landeuh, Kelurahan Babakanjawa, Kabupaten Majalengka, Selasa (24/9). Asisten Kota Mandiri Kotaku Kabupaten Majalengka Cecep Ferry Irawan mengatakan, secara nasional capaian kegiatan Kotaku di Jabar II berada di peringkat 2. Namun Majalengka saat ini progresnya berada di posisi 7 dari 9 kota/kabupaten. Hal itu bukan karena lambatnya pengerjaan berbagai proyek, namun karena terlambatnya SK satker dari kementerian. Meski demikian, Cecep optimis pengerjaan berbagai infrastruktur seperti senderan, pembetonan jalan, sarana air bersih, dan bangunan pengolahan sampah bisa selesai akhir November. Sehingga Desember bisa dihitung pengurangan persentasi kawasan kumuh. “Di Babakanjawa ada sekitar 1,96 hektare kawasan kumuh, dan berdasarkan simulasi kawasan kumuh akan berada di titik nol hektare,” terang Cecep. Namun menurut Cecep, yang terpenting bukan pembangunan infrastrukturnya. Namun juga menata pemukiman. Monitoring sendiri menurutnya bertujuan untuk mengawal perencanaan dan pelaksanaan. Selain itu menyamakan persepsi agar penggunaan infrastruktur lebih kuat dan bermanfaat. “Hal tersebut sesuai dengan target Kementerian PUPR mewujudkan Gerakan 100-0-100, yakni 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak,” ujarnya. Hal senada disampaikan Satker Kotaku Majalengka yang juga Kabid Pemukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas PPSDA Kabupaten Majalengka, Tatang Gustawan ST MPSDA. Masalah SK Satker sempat menjadi hambatan, sehingga pengerjaan Program Kotaku mepet di akhir tahun. Namun saat ini dirinya optimis target pengerjaan akan sesuai, dan penurunan angka kawasan kumuh menjadi 0 persen serta penyediaan air bersih dan sanitasi bisa terwujud. Apalagi menurutnya, selain dari bantuan dana pusat melalui Kotaku, beberapa pembangunan juga didukung APBD serta bantuan Australia malalui AUSAID. “Kami hanya menekankan tujuan utamanya bukan soal pembangunan infrastrukturnya, tapi bagaimana membangun kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan dan menjaga hasil pembangunan tersebut,” harapnya. Tatang juga menekankan pelaksanaan pembangunan harus sesuai dengan spesifikasi bahan dan perencanaan khususnya dari sisi volume. Penekanan tersebut diaplikasikan melalui monitoring yang merupakan bagian dari pengendalian. Manajemen waktu pengerjaan juga ditekankan harus tepat, sehingga pelaporannya sesuai dan mempermudah pencairan anggaran tahap selanjutnya. “Jika ada perubahan spek, segera ubah perencanaan agar anggaran bisa segera direvisi,” tandasnya. Sedangkan Lurah Babakanjawa H Cucu Cartana SSos mengucapkan terima kasih dan berharap kelurahan serta masyarakat Babakanjawa bisa menjalankan amanat mewujudkan 0 persen kawasan kumuh. KSM dan LKM juga menurutnya sangat kompak selama pengerjaan, dan diharapkan tetap kompak selama perawatan. “Kelurahan siap memfasilitasi hal-hal terkait, dan mudah-mudahan pelaksanaannya lancar serta sesuai dengan perencanaan,” pungkas Cucu. Dalam kesempatan tersebut, rombongan meninjau beberapa proyek yang dalam proses pengerjaan. Di antaranya bangunan pengolahan sampah, jalan gang yang akan dibeton, beberapa saluran drainase, serta kawasan di sekitar sungai Cilutung. (iim)
Pembangunan Program Kotaku Ditarget Rampung Akhir November
Rabu 25-09-2019,12:12 WIB
Editor : Abdul Hamid
Kategori :