Bawaslu Gelar Goes to School di SMK YPIB
EDUKASI DAN SOSIALISASI: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Majalengka menggelar kegiatan bertajuk "Bawaslu Goes to School" di SMK YPIB Majalengka, Senin (21/7/2025).-Baehaqi-radarmajalengka
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi serta mendorong partisipasi aktif generasi muda dalam pengawasan pemilu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Majalengka menggelar kegiatan bertajuk Bawaslu Goes to School di SMK YPIB Majalengka, Senin (21/7/2025).
Kegiatan ini menyasar para pelajar sebagai pemilih pemula, dengan harapan mereka dapat menjadi bagian dari pengawas partisipatif yang kritis dan bertanggung jawab.
Ketua Bawaslu Majalengka, Dede Rosada, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menekankan pentingnya pendidikan politik sejak dini.
Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa pelajar, khususnya pemilih pemula, merupakan kelompok strategis dalam proses demokrasi karena mereka adalah generasi penerus yang akan menentukan arah masa depan bangsa.
BACA JUGA:Halaqah Babakan Ciwaringin: Maklumat Babakan dan Sikap Terhadap Kebijakan Jabar
“Pemilih pemula perlu dibekali pemahaman yang mendalam tentang pentingnya demokrasi, hak pilih, serta bagaimana mengawasi setiap tahapan pemilu secara aktif dan bertanggung jawab,” ujar Dede di hadapan ratusan siswa yang mengikuti kegiatan dengan antusias.
Dede juga menjelaskan bahwa pengawasan partisipatif bukan semata menjadi tanggung jawab lembaga formal seperti Bawaslu, melainkan juga merupakan bagian dari peran warga negara, termasuk pelajar.
Dengan keterlibatan masyarakat khususnya generasi muda diharapkan kualitas pemilu dapat terus meningkat dan potensi pelanggaran diminimalisasi.
Turut hadir dan menyampaikan materi dalam kegiatan tersebut, Koordinator Divisi SDM dan Organisasi Bawaslu Majalengka, Nunu Nugraha.
Ia memaparkan materi seputar nilai-nilai dasar dalam kepemiluan, pentingnya menjadi pemilih cerdas, serta strategi menghadapi disinformasi menjelang pemilu.
“Kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa menjadi pemilih tidak cukup hanya mencoblos. Mereka juga harus memahami isu, mengenali rekam jejak kandidat, serta berani melaporkan jika menemukan pelanggaran,” ungkap Nunu.
Tak hanya Dede dan Nunu, sejumlah pimpinan dan jajaran Bawaslu Majalengka juga turut hadir dalam kegiatan ini.
Di antaranya Fauzi Akbar Rudiansyah, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (P2HM), Ayub Fahmi, Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa, Nana Rukmana, Kepala Sekretariat Bawaslu Majalengka.
Melalui program ini, Bawaslu Majalengka berharap mampu menjangkau lebih banyak kalangan pelajar, tidak hanya untuk memberikan pengetahuan dasar seputar pemilu, tetapi juga untuk mendorong mereka menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah maupun komunitasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
