Aktivis Soroti Pentingnya Memilih Cabup-Cawabup Pribumi

Aktivis Soroti Pentingnya Memilih Cabup-Cawabup Pribumi

Hamdi Fauzi Rohman-istimewa-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Majalengka 2024 semakin mendekat, dan berbagai pandangan muncul mengenai kriteria ideal bagi calon bupati dan wakil bupati yang akan memimpin daerah ini.

Salah satu pandangan penting datang dari Hamdi Fauzi Rohman SPdI, mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Majalengka (Himaka) Cirebon.

Menurut Hamdi, penting untuk memilih calon bupati dan wakil bupati yang berasal dari kalangan pribumi atau putra daerah asli.

Ia menegaskan bahwa pemimpin yang asli daerah memiliki keunggulan signifikan dalam memahami kondisi lokal dan menjaga keberlanjutan pembangunan.

BACA JUGA:Travel Goldy Mulia Wisata Siap Berangkatkan Jamaah Umrah

Hamdi menjelaskan bahwa calon bupati dan wakil bupati yang berasal dari kalangan pribumi cenderung memiliki keterikatan yang lebih dalam terhadap budaya, adat istiadat, dan norma-norma yang berlaku di Majalengka.

Hal ini sangat penting dalam merumuskan kebijakan yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat lokal.

"Pemimpin yang memahami budaya lokal lebih mampu merespons kebutuhan masyarakat secara tepat," kata Hamdi kepada wartawan, Rabu, 23 Oktober 2024.

Menurutnya, calon yang memiliki keterikatan budaya akan lebih mudah beradaptasi dengan masyarakat setempat dan menciptakan kebijakan yang selaras dengan kehidupan sehari-hari warga.

BACA JUGA:200 Simpul Uu Ruzhanul Ulum Deklarasi Dukung Pasangan ASIH di Pilgub Jabar 2024

Selain itu, calon bupati dan wakil bupati pribumi biasanya memiliki koneksi yang lebih kuat dengan masyarakat lokal.
Hubungan yang baik antara pemimpin dan warga merupakan salah satu kunci dalam membangun kepercayaan publik serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.

"Kepemimpinan yang berasal dari masyarakat lokal biasanya lebih dekat dengan warga, sehingga lebih mampu memahami persoalan yang ada dan mencari solusi yang tepat," ujarnya.

Hamdi menekankan bahwa calon bupati dan wakil bupati dari kalangan pribumi akan lebih mampu mewakili aspirasi masyarakat.

Pemimpin yang memiliki hubungan dekat dengan masyarakat cenderung lebih memahami harapan dan kebutuhan warga. Hal ini sangat penting dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: