Pasca Lebaran, Harga Telur Ayam dan Sayuran Mulai Turun

Pasca Lebaran, Harga Telur Ayam dan Sayuran Mulai Turun

MULAI TURUN: Tiga pekan setelah Lebaran, harga kebutuhan sembako di Pasar Tradisional Prapatan, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka mengalami penurunan. -Ono Cahyono-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM  - Tiga pekan setelah Idul Fitri, harga kebutuhan sembako di Pasar Tradisional Prapatan, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, mengalami penurunan. Harga jenis sayuran telah kembali normal.

"Sejumlah harga mulai turun drastis, dan berangsur-angsur kembali normal. Saat ini harga cabai merah biasa, yang sebelumnya mencapai Rp80 ribu per kilogram sebelum Lebaran, kini turun menjadi Rp60 ribu per kilogram," tutur pengelola pasar, Agung (60).

Menurut Agung, harga bahan pokok saat ini dipengaruhi oleh musim panen di sentra penghasil sayur-sayuran sehingga stok di pedagang kembali normal.

Untuk harga cabai merah keriting, yang sebelumnya Rp75 ribu per kilogram, saat ini turun menjadi Rp50 ribu per kilogram.

BACA JUGA:Pendaki Asal Bandung Meninggal di Ciremai

Harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran melonjak cukup signifikan, terutama yang permintaannya tinggi, seperti telur ayam dan daging yang hingga saat ini masih tinggi.

"Kalau telur ayam, dari Rp32 ribu per kilogram turun menjadi Rp29 ribu per kilogramnya. Sedangkan daging ayam masih belum turun," sebutnya.

Harga komoditas jenis sayuran terbilang sudah beranjak turun pasca Lebaran ini. Penurunan harga sayuran berkisar antara Rp10 ribu sampai dengan Rp20 ribu per kilogramnya.

Beberapa sayuran yang harganya tetap tinggi di antaranya kol dan timun, masing-masing Rp28 ribu per kilogramnya. Berbeda dengan sebelum Lebaran, yang diangka Rp20 ribu per kilogramnya.

BACA JUGA:Mengapa 2 Mei Diperingati Sebagai Hari Pendidikan Nasional? Ini Alasannya!

Salah satu pedagang sayuran, Rusmiati (48), menambahkan, pasca Lebaran ini harga sayur memang masih terbilang tinggi.

Hal ini dikarenakan permintaan akan sayuran tetap tinggi meski tidak setinggi beberapa hari sebelum Lebaran.
"Harga masih tinggi karena pasokan pasca Lebaran belum normal. Mungkin petani di wilayah dataran tinggi juga belum memasuki musim panen," ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, harga beberapa jenis sayuran seperti kol dan timun tetap akan bertahan hingga satu bulan mendatang, karena permintaan sayur jenis komoditi ini masih tetap tinggi dan harganya ikut naik. Apalagi penjualnya juga tidak cukup banyak. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: