Ngeri! 35 Rumah Terancam, Terjadi Pergerakan Tanah di Desa Cikaracak

Ngeri! 35 Rumah Terancam, Terjadi Pergerakan Tanah di Desa Cikaracak

RAWAN: BPBD Majalengka masih memantau secara intensif lokasi pergerakan tanah di Desa Cikaracak yang mengancam puluhan rumah warga tersebut.-istimewa-Radarmajalengka.com

"19 dari 26 kecamatan di Majalengka termasuk daerah rawan longsor dan pergerakan tanah, rata-rata tersebar di wilayah selatan yang merupakan daerah perbukitan," katanya.

Dijelaskan, BPBD Majalengka telah memasang alat pengukur gerakan tanah di Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura.

BACA JUGA:Polres Majalengka Mutasi Dua Kapolsek

BACA JUGA:Tempat Maca Berbagi Nasi Kotak di Majalengka

Pemasangan alat manual tersebut untuk mengukur kecepatan gerakan tanahnya, sehingga bisa menyiapkan langkah antisipasi secepat mungkin saat terjadi bencana.

"Kami sudah memasang alat manual untuk menghitung pergeseran tanahnya di lokasi tersebut," ujarnya.
Ia menerangkan, sejumlah personel BPBD Majalengka juga disiagakan di Desa Cikaracak untuk pemantauan gerakan tanah, dan mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan.

Pihaknya pun mengimbau warga untuk selalu berhati-hati, dan mewaspadai bencana pergerakan tanah tersebut, khususnya saat hujan deras, serta berdurasi lama melanda Desa Cikacak.

Pasalnya, pergerakan tanah di Desa Cikaracak sebenarnya sempat terjadi pada tahun ini, tepatnya Maret 2023, dan terhenti selama musim kemarau.

BACA JUGA:UMK Cuma Naik Rp70 Ribu, Pj Gubernur Minta Terima Keputusan, Bupati Ngotot Perjuangkan ke Kemendagri

Namun, tingginya curah hujan yang mulai melanda Kabupaten Majalengka memicu tanah di kawasan tersebut kembali bergerak hingga mengancam warga.

"Pergerakan tanahnya kembali aktif mulai awal pekan ini, setelah diguyur hujan deras, sehingga kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada," ujarnya.

Rezza menjelaskan, pergerakan tanah itu mengancam 35 unit rumah, 43 kepala keluarga (KK), dan masjid yang berada tak jauh dari lokasi. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: