Wabup Tarsono D Mardiana: Angka Stunting di Majalengka Turun

Wabup Tarsono D Mardiana: Angka Stunting di Majalengka Turun

PBLIKASI DATA: Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana membuka acara Publikasi Data Stunting di Kabupaten Majalengka Tahun 2023 di Aula Koperasi Saluyu Majalengka, Kamis 9 November 2023. -ist-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana mengungkapkan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka telah berupaya keras dalam menekan angka stunting di Kota Angin.

Hal tersebut diungkapkan wabup saat membuka acara Publikasi Data Stunting di Kabupaten Majalengka Tahun 2023 di Aula Koperasi Saluyu Majalengka, Kamis 9 November 2023.

Wabup Tarsono menyebutkan hasil dari usaha semua pihak terlihat saat ini dengan data penurunan angka stunting untuk Kabupaten Majalengka sebesar 3,12 persen. Wabup mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak karena tanggung jawab stunting itu pemerintah, bukan hanya OPD tertentu sebagai leading sector yang membidanginya.

"Upaya Dinas Kesehatan dalam program penimbangan bayi di Posyandu di seluruh desa wilayah Kabupaten Majalengka, merupakan salah satu usaha dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Majalengka," jelas Tarsono.

BACA JUGA:KH Abdul Chalim Pahlawan Nasional

BACA JUGA:5 Cara Supaya Kucing Tidak BAB Sembaragan di Rumah

Menurutnya, kerja nyata dengan bisa menurunkan angka stunting di Kabupaten Majalengka ini terbukti dengan fakta yang ada di lapangan bukan hanya data yang dihimpun saja. Dan ini semua berkat kerja keras semua pihak.

Wabup juga meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) agar program Puskesmas Nganjang ka Imah terus di gelorakan lagi. Ini merupakan salah satu program bupati dan wakil bupati yang harus terus dilaksanakan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka H Agus Susanto SSos MM mengatakan, kasus stunting yang merujuk pada masalah pertumbuhan badan anak atau kondisi kerdil akibat kekurangan gizi kronis saat balita, telah menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam upaya mengentaskan permasalahan gizi buruk di kalangan anak-anak.

Dinkes telah melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan, seperti memberikan tambahan makanan bergizi untuk warga bumil, penimbangan balita di pos yandu, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada kaum remaja yang hendak menikah.

BACA JUGA:4 Tips Melatih Kucing Peliharaan Supaya Nurut

BACA JUGA:PTS Summit LP3I Yayasan Global Mandiri Utama Tahun 2023

Menurut Agus, berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdes Tahun 2018 prevalensi stunting di Majalengka menunjukkan angka 36,7 persen. Hasil studi status gizi balita Indonesia (SSGB) tahun 2019 sebesar 28,5 persen. Hasil studi status Gizi Balita Indonesia (SSGI) tahun 2021sebesar 23,0 persen, sedangkan hasil studi status gizi balita Indonesia (SSGI) tahun 2022 menjadi sebesar 24,3 persen.

Stunting sendiri bukan hanya diakibatkan kemiskinan akan tetapi status gizi anak sesuai umur menjadi tolak ukurnya sehingga perilaku sehat harus bisa diterapkan di masyarakat itu sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: