Forkab Kormi Majalengka Dihadiri Ribuan Warga

Forkab Kormi Majalengka Dihadiri Ribuan Warga

ANTUSIAS: Warga masyarakat atusias menonton penampilan olahraga tradisional.-Baehaqi-Radarmajalengka.com

Dijelaskan, di kepengurusan Kormi Pusat ada 88 induk olahraga, dan di Jawa Barat sudah ada 71 induk olahraga. Sedangkan di kabupaten/kota jumlahnya beragam.

BACA JUGA:Emoji Semangka Memiliki Simbol Mendalam Bagi Palestina

“Ada yang baru 10 induk olahraga, ada yang baru belasan, 20 ada, yang sudah 40 induk olahraga juga sudah ada. Tapi itu kita sejalan aja dengan animo masyarakat untuk berolahraga. Kita ini memang tujuan memang untuk meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam berolahraga,” katanya.

Dia juga menjelaskan bahwa dari 71 induk olahraga yang ada, dibagi menjadi 3 rumpun. Rumpun yang pertama olahraga kesehatan kebugaran. Seperti senam, yoga dance dan lain-lain.

Kedua rumpun olahraga petualangan dan tantangan, seperti olahraga ekstrem bermain sepeda BMX, skateboad, kemudian panahan dan sebagainya.

Kemudian ada satu rumpun lagi olahraga tradisional dan kreasi budaya yang harus dilestarikan. Seperti olahraga masyarakat, egrang, hadang, ketepel dan olahraga beladiri yang sifatnya tradisional seperti karate tradisional, silat tradisional PPSi dan lain sebagainya.

BACA JUGA:Twibbon Dukung Palestina, ekspresikan Dukungan Mu!

"Tahun depan Insya Allah ada festival olahraga tingkat provinsi yang rencananya di Kota Bekasi dan di Kabupaten Bandung. Nah itu agenda dua tahunnya dari Jawa Barat. Mudah-mudahan nanti Majalengka bisa berpartisipasi lagi. Kemudian di tahun 2025 Fornas lagi. Kalau kemarin 2023 di Jawa Barat, 2025 nanti di Mandalika NTB,” terangnya.

Bupati Majalengka Karna Sobahi sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Kormi Majalengka. Meski dianggap terlalu dini usia perjalanan organisasinya, namun karena kesungguhan dan daya dukung dari pemerintah daerah akhirnya Kormi Majalengka bisa mewujudkan program-program dalam tahap awal.

"Sebagai pembina tentu saya berharap ke depan kegiatan olahraga tradisional ini menjadi kegiatan yang bisa menggerakkan massa yang luar biasa. Bagaimana pun olahraga ini sangat berkaitan dengan kesehatan masyarakat,” ucapnya.

Bupati juga menjelaskan dasar olahraga ini kesehatan tapi ada tuntutan, ada interes, olahraga juga ada kompetitif yang harus menghasilkan prestasi dan prestise. Oleh karena itu olahraga prestasi dan prestise pun itu sebetulnya bisa dibangun oleh persepsi, oleh daya dukung dari masyarakat.

BACA JUGA:Emoji Semangka Memiliki Makna dan Alasan

"Contoh di Brasil, sepakbola. Itu gerakannya dari bawah sekali, sampai istilahnya tukang becak, tukang cilok mempunyai rasa memiliki kepada olahraga. Jadi di Majalengka pun kalau kita mau rakyat harus mencintai dan mendukung,” katanya.

Bupati juga mendorong Ketua Kormi Majalengka dan jajarannya untuk terus melakukan pembenahan dan konsolidasi organisasi guna menciptakan olahraga tradisional yang memiliki peran penting dalam masyarakat.

Bupati juga berpendapat, secara alamiah olahraga tradisional merupakan awal sejarah terbentuknya berbagai jenis olahraga modern. "Oleh karena itu sangatlah penting keberadaan olahraga tradisional untuk tetap dipelihara secara utuh dan harus menjadi gerak dan milik rakyat,” pungkasnya. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: