Lokasi MTQ Jadi Kegiatan Belajar Siswa

Lokasi MTQ Jadi Kegiatan Belajar Siswa

TEMPAT BELAJAR: Para siswa diajak oleh guru mereka untuk berkeliling melihat stand-stand UMKM dan kerajinan asli Majalengka.-PAI SUAPRDI-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM  - Momentum MTQ ke-53 tingkat Kabupaten Majalengka yang digelar di Kecamatan Sindangwangi dimanfaatkan oleh sejumlah sekolah, untuk dijadikan ajang belajar siswa. Terutama untuk mengenal lebih jauh tentang pelaksanaan MTQ maupun produk lokal Majalengka.

Siswa diajak oleh guru mereka untuk berkeliling melihat stand-stand UMKM dan kerajinan asli Majalengka. Salah satunya seperti siswa SD dari Kecamatan Sindangwangi dan siswa SD dari Rajagaluh, Sukahaji dan Leuwimunding.

Terlihat pula siswa TK/RA dan PAUD yang tampak antusias melihat produk-produk dipamerkan.
Ketua Pelaksana Kegiatan Wahyu Sudianto didampingi Dadan Armadani menjelaskan, di sela-sela pelaksanaan kegiatan MTQ yang digelar di beberapa tempat, lokasi panggung utama banyak dimanfaatkan masyarakat dan pelajar untuk dikunjungi.

Sehingga lokasi itu tetap ramai meski di panggung utama di hari kedua tidak ada kegiatan.
Rencananya sebut Dadan, panggung utama kembali akan digunakan pada malam hari untuk kegiatan final beberapa lomba, dan acara penutupan pada hari ketiga.

BACA JUGA:Baznas Distribusikan Program Majalengka Pinter

BACA JUGA:Pelatihan Konvensi Hak Anak untuk Anak Lebih Baik

Pihaknya bersyukur ternyata keberadaan MTQ mampu menjadi hiburan sekaligus wahana menambah pengetahuan bagi masyarakat dan pelajar, baik dari Kecamatan Sindangwangi maupun bagi masyarakat lainnya.

“Alhamdulilah, antusias warga sangat tinggi, termasuk pada hari ini (kemarin, red), di lokasi panggung utama dan tempat pameran produk unggulan masing-masing kecamatan se Kabupaten Majalengka cukup ramai pengunjung, salah satunya dari kalangan pelajar,” jelasnya.

Sementara itu dari lokasi musabaqah di antaranya Tahmlil Quran serta CCQ (Cerdas Cermat Quran) yang digelar di GOR Desa Lengkong Kulon, berlangsung cukup ketat. Di mana para peserta CCQ didominasi dari kalangan santri pondok pesantren, sehingga kejar mengejar nilai terjadi cukup ketat antara regu satu dengan regu lainnya.

Sementara itu soal yang dibacakan dewan juri, salah satunya Aif dari Mapenda Kemenag Majalengka, tidak jauh dari seputar pengetahuan tentang ayat ayat Alquran. Seperti menerjemahkan beberapa potongan ayat Alquran, maupun menjelaskan tentang apa saja kandungan ayat Alquran yang dibacakan juri.

BACA JUGA:Bocah 4 Tahun Diduga Dicabuli Oknum Pamong Desa, Demi Keadilan, Ortu Desak Polisi Secepatnya

BACA JUGA:Kapolres Majalengka Membuka Lat Pra Operasi Pekat II Lodaya 2023

Uju Gustawan SE, Camat Dawuan yang sengaja datang dan memberikan semangat kepada para peserta lomba dari kecamatannya mengakui, pihaknya dalam kegiatan tersebut memang merekrut sejumlah santri terbaik yang ada di wilayahnya.

Ia sendiri optimis dengan kemampuan kontingennya, mengingat sebelum mengikuti MTQ, sudah melakukan seleksi yang cukup ketat. Perwakilan yang dikirim sebagai duta peserta ke MTQ merupakan para peserta terbaik dari wilayahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: