Tahukah Anda Mengapa Makam Syekh Siti Jenar Sulit Diketahui?

Tahukah Anda Mengapa Makam Syekh Siti Jenar Sulit Diketahui?

Diduga Pasarean Syekh Siti Jenar--

RADARMAJALENGKA.COM-Sampai kini keberadaan makam Syekh Siti Jenar. Keberadaan makamnya tak bisa dipastikan di mana yang sebenarnya. Karena petilasan atau makam yang diyakini sebagai makam Syekh Siti Jenar berada di berbagai daerah.

Ada beberapa makam Syekh Siti Jenar, ada yang menyebutkan makam Syech Siti Jenar berada di daerah Gedongombo, Kecamatan Semanding, dan berjarak sekitar 3 kilometer ke arah selatan dari pusat kota Tuban, Jawa Timur.

Makamnya berada di tengah makam desa dan berdekatan dengan Masjid Syekh Siti Jenar. Nama Syekh Siti Jenar tertulis di gapura masuk kampung dan gapura makam.

Kemudian di Carita Purwaka Caruban Nagari dikisahkan, setelah Syekh Siti Jenar dihukum mati, dia dimakamkan di pemakaman Mandala Anggaraksa, di Cirebon.

Namun karena kuburan itu selalu didatangi para murid bahkan masyarakat yang berziarah, kuburnya lalu dibongkar dan diganti dengan seekor anjing. Akan halnya, mayat Syekh Siti Jenar sendiri berubah menjadi sekuntum melati, sehingga area makam itu dikenal dengan Pamlaten.

Disebutkan bahwa petilasan atau Sunan Kalijaga terletak di Barat Sungai Sipadu, di Jalan Pramuka, Desa Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Daerah ini juga dikenal sebagai Taman Kera, karena ada ratusan kera yang hidup di sini.

Di sisi lain, makam Syeh Siti Djenar berada di Desa Kemlaten, Kecamatan Harjamukti, yang tak jauh dari situs petilasan Sunan Kalijaga. Bentuk makamnya sederhana, hanya berupa satu cungkup kuburan 180 x 90 sentimeter yang dipayungi kelambu putih.

Keterangan dalam buku Babad Cerbon yang menerangkan asal kata Desa Kemlaten dari kata "melati" atau bau wangi bunga melati yang keluar dari jasad Syekh Siti Jenar ketika makamnya dibongkar.

Muhammad Sholikhin dalam bukunya yang berjudul "Ternyata Syekh Siti Jenar Tidak Dieksekusi Wali Songo "dan diterbit oleh Erlangga pada 2001 menjelaskan bahawa kematian Syekh Siti Jenar cukup wajar.

Dalam buku itu sesungguhnya yang dihukum mati oleh para wali adalah kedua murid Syekh Siti Jenar yang bernama San Ali Anshar dan Hasan Ali.

Dalam beberapa babad dan hikayat Jawa, dua orang ini dianggap sebagai satu orang yaitu Syaikh Lemah Abang atau Syekh Siti Jenar sendiri. Padahal, keduanya memiliki konflik dan persoalan yang berbeda-beda. Kedua orang inilah yang dihukum mati oleh para wali.

Sementara Syekh Siti Jenar meninggal dunia secara wajar dan disemayamkan di sebuah dukuh terpencil sebelah selatan dukuh Lemah Abang di Cirebon. Dia dikuburkan secara terhormat oleh para wali di Astana Kemlaten.

Namun, ada pula yang berpendapat Syekh Siti Jenar wafat secara moksa, dimana jasadnya menghilang terserap menjadi ruh dan terbang ke surga.

Teori lain, makam Syekh Siti Jenar yang memiliki nama asli Raden Abdul Jalil berada di kompleks Makam Kalinyamat di sekitar Mesjid Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: