Ternyata Jalan Ini Nama Aktivis Freemason di Cirebon, Kok Bisa?

RADARMAJALENGKA.COM-Jalan Ariodinoto adalah jalan sepanjang 400 meter berawal dari SPBU cangkol dan berakhir di perempatan antara Jalan Lemahwungkuk dan Jalan Pulasaren.

Jalan ini cukup pendek namun nama jalan ini memiliki informasi penting dan misterius. Di jalan ini terdapat satu pabrik es batu Saripetojo yang memproduksi es balok untuk kebutuhan pengawetan ikan, karena Cirebon sendiri merupakan Kota Pesisir Utara dan penghasil berbagai macam ikan laut yang biasanya dikirim ke berbagai kota terutama Jakarta

BACA JUGA:Sebelum Jadi Pusat Pajajaran, Laporan Scipio Kepada Joanes Camphuijs Ungkap Kawasan Pakuan Sarang Harimau

Selain pabrik es Saripetojo di jalan Ariodinoto terdapat Pasar Talang yang memang sama seperti Pasar Talang Jalan Pulasaren karena masih dalam satu lokasi. 

Tahukah kalian, Jalan Ariodinoto Kota Cirebon dulunya tidak ada? Sejak awal didirikannya Gemeente Cheribon, tidak ada Jalan Ariodinoto. Jadi, dari Jalan Pulasaren, hanya ada pertigaan saja. Ke kanan menuju Keraton Kesepuhan, dan ke kiri menuju Keraton Kanoman.

BACA JUGA:Perang Dunia I Jalur Rel Ini Tertunda, Tak Disangka Dulu Stasiun Kereta Api Ini Halte

Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat transportasi menuju Cangkol. Karena sebelumnya, dari arah Pulasaren menuju Cangkol harus berbelok dulu menuju Alun-Alun Kesepuhan, di mana di situ terdapat pasar yang cukup ramai. Untuk itu, dibuatlah jalan yang tembus dan tidak melalui pasar.

 

Karena itulah, nama jalan tersebut dinamakan Jalan Ariodinoto. 

Lalu, siapa Ariodinoto?

Pada masa Bupati Cirebon dipimpin oleh R.M Panji Ariodinoto (1920-1927), dibuatlah jalan dari arah pertigaan tersebut, menuju ke pertigaan Jalan Merdeka.

R. M. A. Pandji Ariodinoto, seorang Regent (Bupati) dan orang penting di Cirebon (bertahta sejak tahun 1920-1927), merupakan seorang aktivis dalam Freemason Kring Cirebon.

BACA JUGA:Jaringan Kontroversial Ini Pernah Merambah di Kota Wali, 7 Tahun Cirebon Dipimpin Seorang Freemason

Sumber: