CERITA Jusuf Hamka Jadi Bos Jalan Tol, Modalnya Cuma Ini, Oh Ternyata…

CERITA Jusuf Hamka Jadi Bos Jalan Tol, Modalnya Cuma Ini, Oh Ternyata…

Kisah M Jusuf Hamka jadi bos jalan tol.-Jusuf Hamka/Ig-radarmajalengka.com

RADARMAJALENGKA.COM – Bos jalan tol, M Jusuf Hamka mengungkap cerita awal mula dirinya bisa terjun di bisnis tersebut. Ternyata, semua berawal dari ketidaksengajaan.

Menjalani masa kecil hingga remaja di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, Jusuf Hamka mengaku, sebenarnya tidak pernah menyangka bakal bisa menjadi bos jalan tol.

Baginya, perjalanan tersebut sudah ada yang mengatur dan tidak kalah penting adalah rezeki anak soleh juga ridho dari Allah SWT.

“Modalnya ridho Allah. Saya ini alhamdulillah rezeki anak soleh lagi,” kata Jusuf Hamka, mengungkap ceritanya.

BACA JUGA:Letkol Abdul Gani dan Letnan Emen Slamet Diusulkan PWI Jadi Pahlawan Nasional, Begini Respon Dinsos Majalengka

Ditegaskan dia, awalnya terjun ke bisnis tol pada tahun 1998. Ketika di Indonesia terjadi reformasi dan krisis ekonomi.

Pada waktu itu, dirinya bahkan sama sekali bukan pemilik jalan tol. Apalagi sampai membuat jalan bebas hambatan.

“Saya pertama nggak bikin jalan tol. Yang bikin jalan tol adalah founder-founder pertama, yaitu jalan tol dalam kota,” tuturnya.

Lalu, bagaimana kemudian bisa menjadi pemilik? Diceritakan Jusuf Hamka, pada waktu itu harga saham yang sudah go public, termasuk jalan tol ambruk dan menjadi sangat murah.

BACA JUGA:UPDATE! Kondisi Terbaru TOL CISUMDAWU, Bisa Selesai Akhir Mei?

Rupanya, itu menjadi peluang bagi dirinya untuk berinvestasi. Tentunya dengan keyakinan bahwa nantinya harga saham akan kembali.

“Karena perusahaan jalan tol ini go public, waktu itu habis reformasi harga saham itu bisa 10 kali di bawah pasarnya. Bahkan sampai Rp 200 - 300 perak. Mestinya biasa pasaran 3.000,” sebutnya.

Pengusaha dermawan yang kerap dipanggil Babah Alun itu mengungkapkan, di saat itu dengan uang yang dimiliki, akhirnya membeli beberapa saham di perusahaan jalan tol.

Bahkan, saham yang dibeli secara bertahap tersebut kemudian bisa sampai 12 persen. “Waktu itu, saya ada duit sedikit. Saya beli-beli juga. Terus saya sempat punya 12 persen,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: