Kisah Pesawat Antonov AN-124 100 M Mendarat di Bandara Kertajati Majalengka, Kakaknya Hancur saat Perang

Kisah Pesawat Antonov AN-124 100 M Mendarat di Bandara Kertajati Majalengka, Kakaknya Hancur saat Perang

Momen pesawat Antonov AN-124 100 M mendarat di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.-Leonardo Edwin/Ist-radarmajalengka.com

Perbedaan Antonov Mriya dan Ruslan

Sebagai informasi, Antonov An-124 merupakan versi awal yang dibangun dan sempat menjadi pesawat cargo terbesar di dunia.

BACA JUGA:Setelah Heboh Antonov, Jokowi Restui Asing Masuk Bandara Kertajati Majalengka

Dilansir dari situs resmi Antonov, AN-124 100 M memiliki panjang 68,96 meter, dengan rentang sayap 73,3 meter dan tinggi 20,78 meter.

Berat kosong dari pesawat ini mencapai 175 ribu kg, dan berat isi 405 ribu kg. Sementara berat maksimum saat lepas landas adalah 405 ribu kg.

Karenanya burung besi raksasa ini, dibekali dengan 4 mesin Ivchenko Progress D-18T Turbofans dengan 229,5 kN masing-masing.

Sedangkan Antonov AN-225 Mriya memiliki ukuran yang jauh lebih besar, dari segi panjang mencapai 84 meter dengan rentang sayap 88,4 meter.

BACA JUGA:Punten Moal Dipilih Deui Spanduk Ridwan Kamil Soal Jalan Rusak Rakyat Balangsak Muncul Lagi

Mriya juga memiliki berat kosong yang jauh di atas adiknya yakni mencapai 285 ribu kg dengan berat maksimum 600 ribu kg.

Untuk mengatasi bobot tersebut, Mriya dibekali dengan 6 mesin Ivchenko Progres D-18 Turbofan dengan kekuatan masing-masing 229,5 kN.

Pada posisi bahan bakar penuh, pesawat ini bisa terbang tanpa henti sampai jarak 9.600 mil.

Terkait dengan keberhasilan Antonov mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Kabupaten Majalengka, juga menjadi atensi dari Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi.

BACA JUGA:TERUNGKAP, Ini Mesin yang Diangkut Pesawat Antonov ke Bandara Kertajati Majalengka, Dibawa ke Cilegon Banten

"Sekarang ini, Kertajati dengan panjang 3.000 meter. Kemarin dibuktikan pesawat cargo Antonov bisa mendarat di sana," tandasnya.

Karena itu, kata Budi Karya, presiden sudah menugaskan supaya memikirkan Kertajati ini efektif dan bisa mengurangi crowded di Soekarno Hatta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: