Desa Leuweunghapit Langgaan Banjir Sejak Tahun 2012

Desa Leuweunghapit Langgaan Banjir Sejak Tahun 2012

LANGGANAN BANJIR: Akses jalan Desa Leuweunghapit Kecamatan Ligung sering menjadi langganan banjir karena meluapnya air kiriman dari hulu Sungai Cikamangi. Pemdes berharap ada solusi agar desanya tidak disebut daerah rawan banjir.--

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.ID - Menjadi daerah langganan banjir yang dialamatkan ke Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung dalam beberapa tahun terakhir tentu tidak diharapkan pemdes setempat. Pasalnya sejak tahun 2012 lalu, Desa Leuweunghapit menjadi wilayah utara Majalengka yang langganan banjir akibat meluapnya Sungai Cikamangi setiap memasuki musim penghujan.

"Musim hujan tahun 2022 ini kondisi Sungai Cikamangi terbilang masih aman dari ancaman bencana banjir pasca sejumlah perbaikan seperti betonisasi jalan di dekat jembatan Cikamangi oleh dinas terkait beberapa tahun lalu. Sehingga bisa meminimalisir kondisi air kiriman dari hulu sungai," kata Kepala Desa Leuweunghapit, Didi Suryadi, kemarin.

Menurutnya, curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi hampir merata di sebagian wilayah Majalengka termasuk Ligung dikhawatirkan memengaruhi terhadap meningkatnya debit air Cikamangi.

Realisasi perbaikan senderan serta normalisasi sungai oleh instansi terkait dan perbaikan kondisi jalan dengan cara betonisasi sementara ini belum mampu mengantisipasi musibah banjir di wilayahnya.

BACA JUGA:Pemulangan Jenazah TKW asal Sumberjaya 14 Hari

Meski demikian kondisi jalan yang dulunya hampir rata dengan areal pertanian, saat ini sudah meninggi. Namun pengerjaan senderan tebing Sungai Cikamangi masih membuat air sampai meluap ke jalan raya.

"Kami tidak ingin daerah ini dicap sebagai langganan banjir. Kami berharap ada solusi lain memperbaiki tanggul di Sungai Cikamangi yang jebol," harapnya.

Dia menyebutkan, akses bagi empat desa di wilayah timur Kecamatan Ligung itu selalu terputus akibat meluapnya Sungai Cikamangi. Musibah terparah terjadi tahun 2012 dan 2014 mengakibatkan kondisi jalan lumpuh total serta areal pertanian tertutup air banjir.

Sementara itu, pengendara jalan yang melintas Asep membenarkan kalau memasuki musim penghujan kondisi jalur Leuweunghapit menuju Ligung sering sekali banjir karena meluapnya Sungai Cikamangi. Saat ini memang kondisinya dinilai masih cukup aman karena volume dari hulu sungai belum meluap secara signifikan.
"Ketika musim hujan saya khawatir melewati Leuweunghapit karena sering banjir. Karena kondisi areal pertanian di wilayah Lojikobong sebelah selatan jalan sering terancam kalau tiba-tiba Sungai Cikamangi meluap lagi," ujarnya.

BACA JUGA:Lomba Baca Kitab Kuning Semarakkan Hari Santri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: