Pemdes Tolak Salurkan BLT BBM, Datanya Sama dengan Data Penerima Bantuan Non Tunai dan PKH

Pemdes Tolak Salurkan BLT BBM, Datanya Sama dengan Data Penerima Bantuan Non Tunai dan PKH

ilustrasi uang-Besaran bantuan yang akan diterima oleh peserta Kartu Prakerja berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kini peserta Kartu Prakerja akan menerima bantuan sebesar Rp4,2 juta per individu.-

Radarmajalengka.id, MAJALENGKA - Pemdes Sumber Kulon Kecamatan Jatitujuh menyikapi serius munculnya bantuan sosial (bansos) terdampak kenaikan harga BBM. Pihaknya menolak penyaluran bantuan tersebut lantaran kekhawatiran terjadinya konflik.

Kepala Desa Sumber Kulon Kibagus Wardilah menegaskan dirinya tidak mau menyalurkan bantuan tersebut. Pasalnya data penerima bantuan dari pemerintah pusat itu dinilai kurang tepat sasaran.

Menurutnya, data warga yang tercatat sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM ini masih sama seperti data penerima Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Keluarga Harapan (PKH).

"Saya berharap BLT BBM tersebut mempunyai data baru agar bantuan tersebut merata. Karena yang terjadi sekarang juga (BLT BBM) masih kurang tepat sasarannya. Tercatat sama dengan data penerimanya dengan BPNT dan PKH, oleh karena itu saya tidak sepakat," tegasnya.

BACA JUGA:Kadus Bangun Sarana Olahraga Pakai Uang Pribadi

Dia berharap bantuan subsidi BBM itu untuk warga yang sama sekali belum dapat bantuan. Kibagus juga menyinggung dinas terkait yang dianggap tidak mau mengambil pusing.

Ia meminta dinas juga meninjau kembali data penerima manfaat agar tidak dobel menerima bantuan. Dengan demikian pihak desa tidak menjadi kambing hitam warga.

"Penerima BLT BBM sesuai data BPNT dan PKH. Berati Dinsos tidak mau pusing, maunya data yang sudah ada. Dari 1130 KK yang dapat BLT BBM 326 KK," terangnya.

Karenanya, lanjut dia, jika tidak dibagi rata berarti pihaknya harus menahan kecemburuan sosial dari 804 KK. Hingga saat ini, BLT BBM yang seharusnya sudah dibagikan kepada penerima manfaat, masih tertahan di kantor Kecamatan Jatitujuh.

BACA JUGA:Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto Bahas Kemandirian Ekonomi dan Ketahanan Nasional

Kibagus pun enggan membagikan bantuan tersebut jika data masih yang lama. Menurutnya, pemkab mengintimidasi semua kuwu (kepala sesa) untuk menerima bantuan. Karena jika tidak maka akan ditutup semua bantuannya.

"Ketika konsekuensinya nanti benar-benar pemkab akan menutup bantuan PKH dan BNPT. Saya akan ajak semua warga untuk berdemo ke pemkab," tegasnya.

Sementara, pembagian BLT BBM sendiri mulai didistribusikan di Kecamatan Jatitujuh pada Sabtu (17/9). Sebanyak 1.216 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari empat desa mendapatkan bantuan tersebut.
Namun, penyaluran bansos itu terkendala karena Pemdes Sumber Kulon belum mau mengambil bantuan tersebut.

BACA JUGA:Tunjukan Simbol Sinergitas Aparat Penegak Hukum, Polres Majalengka Gelar Pemusnahan BB Narkotika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: