Jenderal Andika Perkasa Diminta Serang KKB, Begini Tanggapannya
Radarmajalengka.com, JAKARTA - Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa diminta untuk serang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Pasalnya mereka kian beringas.
Secara khusus, Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa menanggapi saran untuk menyerang KKB di Papua. Menurutnya, langkah ini tidak bisa sembarangan.
Panglima TNI menyampaikan, menghadapi KKB di Papua bukan soal aparat mau atau tidak memburu mereka. Tetapi harus diketahui dulu identitas pelaku.
Sehingga tindakan yang diambil juga bukan asal serbu. Melainkan tepat sasaran dan jangan sampai malah salah tangkap nantinya.
BACA JUGA:Pengacara Keluarga Brigadir J Sebut Banyak Dapat Bukti Baru, Ini Rinciannya
Respons tersebut disampaikan Panglima TNI pasca terjadinya penyerangan terhadap warga sipil oleh KKB Papua. Bahkan jatuh korban jiwa yang tidak sedikit.
Pasca mendapatkan laporan terkait penyerangan dan pembunuhan itu, Panglima TNI sudah menugaskan intelijen untuk bergerak mengumpulkan informasi.
"Jadi terus terang bukan hanya kita mau atau tidak kemudian menyerbu, tetapi yang lebih penting kita enggak boleh salah," tandas Jenderal Andika.
Tidak hanya itu, tindakan yang diambil juga harus tepat. Termasuk upaya penangkapan jangan sampai nantinya salah.
BACA JUGA:Prarekonstruksi di Rumah Ferdy Sambo, Bharade E Tidak Dihadirkan
"Enggak boleh salah tangkap, enggak boleh salah, apalagi salah dalam melumpuhkan. Kita harus akurat, akuntabel," tegasnya.
Dia pun langsung menugaskan seluruh jajaran TNI yang berada di wilayah tersebut untuk segera mengumpulkan intelijen.
"Dan kita di lapangan sudah bekerja sama dengan Polri, mereka juga punya satgas namanya Damai Cartenz. Dan kita menggunakan semua cara untuk mengumpulkan intelijen itu, baik yang sifatnya teknologi maupun yang sifatnya nonteknologi," ungkap Andika.
Dia menyebut, sampai saat ini, pihaknya hanya dapat mengumpulkan informasi mengenai kelompok yang bertanggungjawab atas sejumlah penyerangan yang terjadi. Namun, Andika menyampaikan, aparat keamanan akan terus mengejar para pelaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: