Jokowi dan Putin Bertemu, Tapi Rusia Makin Beringas

Jokowi dan Putin Bertemu, Tapi Rusia Makin Beringas

Radarmajalengka.com, ODESA - Pasca Presiden Jokowi dan Presiden Rusia, Vladimir Putin bertemu, perang dengan Ukraina belum juga berakhir.

Terbaru, pasca Presiden Jokowi dan Putin bertemu, rudak Rusia menghantan apartemen dan dua kamp di dekat Pelabuhan Odesa.

Dilaporkan sebanyak 18 orang tewas usai ledakan tersebut, Jumat, 1, Juli 2022. Atau hanya beberapa jam berselang pasca Presiden Jokowi dan Putin bertemu.

Gubernur wilayah Odesa Maksym Marchenko menyebutkan total korban tewas 18 dan 31 dirawat di rumah sakit dalam sebuah unggahan di Telegram. 

BACA JUGA:Yamaha Rayakan Ulang Tahun, Bangkit Dalam Ikatan Kuat Di Era Baru

BACA JUGA:Sopir Keluhkan Terkait Pembelian BBM Bersubsidi menggunakan Aplikasi

Dia mengatakan Rusia telah menggunakan rudal Kh-22 era Soviet, yang semuanya datang dari arah Laut Hitam.

Sementara Rusia membantah menargetkan warga sipil sejak menginvasi Ukraina pada akhir Februari dalam apa yang disebutnya operasi khusus untuk mendemiliterisasi tetangganya.

Sebelumnya Pejabat Ukraina mengatakan rudal Kh-22 yang ditembakkan oleh seorang pembom Rusia menghantam pusat perbelanjaan yang ramai di pusat kota Kremenchuk pada Senin, menewaskan sedikitnya 19 orang.

Serangan itu menuai kecaman dari para pemimpin Barat dan Paus, tetapi Rusia menolak laporan Ukraina, dengan mengatakan bahwa rudal itu telah menghantam sebuah toko senjata yang dipasok Barat di sebelah mal, yang menyebabkannya terbakar.

BACA JUGA:Wabup Majalengka Akui Kehilangan Kader Terbaik

BACA JUGA:Menpan RB Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Sempat Infeksi Paru-paru

Seorang jenderal militer Ukraina pada Kamis mengatakan Rusia berusaha untuk menyerang militer dan infrastruktur penting dengan serangan rudalnya tetapi karena sering menggunakan rudal Soviet yang tidak akurat, hal itu menyebabkan hilangnya nyawa warga sipil yang signifikan.

Dia mengatakan 202 rudal telah ditembakkan ke Ukraina pada paruh kedua Juni, meningkat 120 dari paruh pertama bulan itu. Dia memperkirakan bahwa 68 lokasi sipil telah diserang pada paruh kedua Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: