Warga Tolak Beli BBM Pakai Aplikasi

Warga Tolak Beli BBM Pakai Aplikasi

ANTRE BBM: Suasana sebuah SPBU di Majalengka yang cukup ramai oleh masyarakat yang akan mengisi BBM.--

Radarmajalengka.id, MAJALENGKA - Mulai 1 Juli 2022, pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dan solar wajib mendaftarkan diri melalui aplikasi MyPertamina. Dari informasi yang diterima wartawan, bahwa skema penjualan ini akan diujicoba di 11 daerah yang tersebar di lima provinsi di Indonesia, termasuk Jawa Barat.

Sedangkan di Jawa Barat, uji coba akan diawali di Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kota Sukabumi dan Kabupaten Ciamis.

Meski Kabupaten Majalengka tidak termasuk dalam wacana uji coba, sebagian warga menolak adanya kebijakan tersebut.

Menurut Komarudin (37) yang berprofesi sebagai pengendara ojol, wacana tersebut akan menimbulkan problem baru di lingkungan masyarakat. Karena saat ini, masih banyak warga yang belum memahami akan tata cara penggunaan aplikasi tersebut.

BACA JUGA:Tips Perawatan Baterai atau Aki pada Sepeda Motor

Ditambah lagi saat ini masyarakat secara umum juga banyak yang belum melek teknologi. "Saya sebagai warga menolak, kang. Kalau kebetulan HP kehabisan kuota atau mati, apakah harus mengisi Pertamax? Sementara itu, kebutuhan bensin kan semua kalangan, nah nggak semua kalangan itu paham cara registrasi atau daftar ke aplikasi itu," ujarnya, Rabu (29/6).

Dia meminta wacana itu dibatalkan. Kalaupun ingin diterapkan, pada saat melayani konsumen cukup dengan melihat jenis kendaraan atau warna Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB). Misalkan ada kendaraan mewah yang mengisi pertalite, bisa langsung diarahkan untuk mengisi pertamax. Karena pertalite itu subsidi.

"Kalau memang tujuan pemerintah untuk bisa lebih tepat sasaran, bisa menggunaka cara itu. Nah, kalau untuk ojol atau angkutan umum memang sudah selayaknya menggunakan BBM jenis pertalite," ujarnya.
Warga lainnya, Nurdiansyah (26) merasa aneh karena biasanya, demi keselamatan pengendara yang akan mengisi BBM dilarang untuk menggunakan smartphone. Karena bisa menimbulkan bahaya kebakaran.

BACA JUGA:Main HP Dilarang di SPBU, Tapi Disuruh Bayar Pakai Mypertamina, LIPI Beri Penjelasan

"Tapi sekarang, malah disuruh menggunakan smartphone agar bisa mengkases MyPertamina, apa itu tidak berbahaya?” tanyaknya.
Dengan tegas dirinya menolak penggunaan aplikasi itu, karena belum banyak warga yang melek akan digital. (bae)

BACA JUGA:Sejarah Nama Gunung Ciremai, Benarkah Dulu Bernama Gunung Gede dan Diganti Para Wali

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: