Protokol Puting
Bukan main leganya Indro bisa menemukan obat PMK ini. Ia ingat peristiwa 15 tahun lalu. Ia menerima ''hukuman'' dari atasan. Yakni saat ia melaporkan penemuannya: PMK sudah mulai masuk Indonesia.
Waktu itu Indro sudah selesai memperdalam ilmu virologi.
Tapi ia merasa belum dipercaya sebagai ilmuwan. Maka ia putuskan berhenti bekerja. Ia belajar lagi. Ia dalami ilmu imunologi, patologi, fisiologi, epidemiologi, sistem diagnostik, dan biologi molekuler. Dua tahun ia di Australia.
Bahwa akhirnya Indro menemukan sesuatu untuk negara dan rakyatnya itu karena kesabarannya. Ia sudah kenyang dengan caci maki, hinaan, dan peremehan.
"Setiap kali ada wabah virus saya berpikir melihatnya dari banyak sudut keilmuan," katanya. "Virus itu sama. Di manusia, hewan, maupun tumbuhan" katanya.
Indro tipe peneliti yang tidak peduli gaji, penghasilan, dan fasilitas. "Sepanjang ada kopi satu galon penelitian jalan terus," katanya. "Apalagi kalau disertai rokok 4 pak," tambahnya.
Ia bukan orang fanatik. Ia ganti merek rokok sejak dua tahun lalu. "Gara-gara warung di depan rumah jual rokok merek itu," katanya. (Dahlan Iskan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: