Petani Hanyut di Sungai Cijangkelok saat Banjir Bandang

Petani Hanyut di Sungai Cijangkelok saat Banjir Bandang

Radarmajalengka.com, KUNINGAN - Naryo seorang petani asal Dusun Singkup Desa Tonjong Kecamatan Pasaleman tenggelam dan hanyut imbas banjir bandang pada Sungai Cijangkelok.

Petani tersebut semula akan menyebrang melalui dasar sungai,  Sabtu petang (18/6). Hingga Minggu sore (19/6) pencarian yang dilakukan oleh Basarnas,  potensi SAR,  serta kepolisian dan TNI serta keluarga belum membuahkan hasil.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar,  kejadian berawal saat Naryo akan pulang kerumahnya yang berada di Dusun Singkup Desa Tonjong,  dari ladangnya yang termasuk wilayah Brebes Jawa Tengah.

Antara ladangnya yang berada di Brebes dan rumahnya di Dusun Singkup tersebut dipisahkan oleh sebuah sungai Cijangkelok. 

BACA JUGA:Nupur Sharma Menghina Nabi Muhammad SAW, Karir Politik Gemilang Seketika Dibekukan

Karena tidak ada jembatan, Naryo harus menyebrang sungai dengan langsung turun kedasar sungai, kebetulan ketika tidak ada hujan atau musim kemarau tinggi air hanya sebetis orang dewasa.

Namun ketika Naryo telah menyebrang dan berada disungai,  terjadilah banjir bandang pada sungai tersebut yang menyebabkan ketinggian air pada sungai tersebut meningkat drastis tiga hingga empat meter ditambah lagi arus yang cukup deras sehingga Naryo hanyut dan menghilang.

Ponakan korban,  Tata Sugiri kepada Radar mengatakan pihaknya masih mempunyai keyakinan jika Naryo bisa selamat.

"Kenapa keluarga bisa punya keyakinan gitu,  karena saksi yang ada di sekitar sungai itu tidak melihat sama sekali. Hanya ada suara saja minta tolong sehingga bisa saja itu bukan Pak Naryo," katanya.

BACA JUGA:Karakter Khodam Macan Putih dari Curug Sawer Majalengka, Ditaklukan Prabu Siliwangi

Selain itu pun menurut Tata, Naryo termasuk phobia air. Sehingga tidak mungkin nekat menyeberang.

"Pak Naryo itu takut air jadi kemungkinan ketika air sungai sudah mulai meninggi maka beliau ketakutan dan lebih memilih membatalkan pulangnya dan menginap dirumah temannya karena paman kami itu gampang bergaul sehingga banyak teman-temannya," ungkapnya.

Sementara itu salah satu tetangga korban,  Amirudin mengatakan dirinya melihat ketika korban akan berangkat menuju ladangnya.

"Habis sholat ashar itu Naryo saya tanya mau ke mana,  lalu dia bilang kesaya mau ke ladang," ujarnya.

BACA JUGA:Jejak Keturunan Pangeran Walangsungsang, Anak Prabu Siliwangi

Amir sudah mengingatkan untuk berhati-hati pasalnya diwilayah Kuningan hujan besar meskipun di dusunnya tidak ada hujan.

"Saya bilang awas Kuningan sudah hujan besar,  lalu dia bilang sebentar saja wa nanti pulang lagi," ungkapnya.

Tidak lama kemudian menurut Amir muncul berita jika Naryo hanyut terbawa arus sungai. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: