Bagaimana Perkembangan Psikologis Peserta Didik Pasca Covid-19?
learning loss ini dapat terjadi pada siswa yang mulai melakukan ativitas belajar secara normal. Banyak siswa yang lupa terhadap materi pelajaran ataupun materi prasyarat untuk memulai pelajaran baru.
Hal ini akan berdampak buruk terhadap kepercayaan diri dan mental siswa di depan guru ataupun teman-temannya. Kondisi ini dapat menggangu proses belajar dan menghambat tujuan pembelajaran.
Namun demikian, jika siswa dipaksakan untuk langsung belajar materi baru yang membutuhkan prasyarat, maka dikhawatirkan siswa menjadi stres dan akhirnya tidak mau sekolah.
Berdasarkan ruang lingkup psikologi pendidikan, terdapat tiga faktor penting yang harus diperhatikan dalam menghadapi kondisi ini yaitu pertumbuhan dan perkembangan siswa, kejiwaan siswa dan motivasi.
Perkembangan psikologi siswa pasca Covid-19 ini menimbulkan kondisi kesehatan mental yang kurang baik yang dapat berdampak pada kejiwaan siswa. Oleh karena itu, penting untuk memahami reaksi psikologis dan fisiologis anak seperti rasa gembira, sedih, keharuan dan empati.
Orang tua dan guru harus dapat mengendalikan reaksi psikologis dan fisiologis siswa agar kondisi mentalnya tetap stabil. Selain itu, motivasi menjadi faktor penting yang dapat memberikan rasa percaya diri kepada siswa untuk dapat keluar dari kondisi stagnan akibat proses belajar yang lama terhenti.
Kondisi psikologis yang dialami siswa pasca Covid-19 ini memerlukan kerjasama antara orang tua, guru dan diri siswa itu sendiri untuk dapat memperbaiki kesiapan psikologis untuk belajar pada kondisi normal. (*/adv)
Oleh: IIK NURHIKMAYATI
Mahasiswa Program Doktor Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: