Potret Keberhasilan CSR PT Pertamina Kembangkan Potensi Ekonomi Warga Melalui Pendekatan Sustainable Agricultu
\"Ini diluar dugaan kami, berkat semangat para ibu-ibu dan pendampingan kami yang tak pernah lelah, ternyata kita sudah sampai pada tahap ini,\" bebernya.
Kendati demikian, masih banyak hal yang perlu dipersiapkan agar KWT ini lepas landas. Persoalan pemasaran, masih menjadi kendala.
\"Ini masih menjadi pekerjaan rumah kami. Tentu saja, dengan inovasi pesaran, pengemasan produk dan lainnya akan terus ditingkatkan,\" ungkap Isyfi.
Sementara, Ketua KWT Bongas Wetan Indah, Wiwi Kustiwi menargetkan tahun 2022, KWT akan dijadikan sebagai kelompok usaha bersama (Kube). Kemudian, jejaring pemasaran akan diperluas, tidak hanya kepada masyarakat sekitar.
\"Kita sudah lakukan inovasi untuk pemasaran lebih jauh. Dodol dari Labu Madu akan menjadi trigger-nya,” kata Wiwi.
Sebenarnya, lanjut Wiwi, sudah ada trobosan yang dilakukan KWT untuk meningkatkan skala produksi dan kualitas hasil pertaniannya, seperti menanam tanaman sayuran dengan metode hidroponik seperti, kangkung, selada, bayam, cabai, hingga labu madu sekalipun juga ada di lahan itu. “Bidan, perawat di RSUD Cideres sering membeli hasil pertanian dari KWT ini,\" lanjutnya.
Bahkan, jika tidak terkendala pandemi Covid-19, produk-produk hasil pertanian itu sudah di launching. Karena, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka sudah meminta bibit tanaman dari hasil pengembangan KWT tersebut.
\"Sayang sekarang lagi corona, jadi kita lebih memfokuskan untuk pemasaran, baru tahun depan kita kerjasama dengan instansi,” ungkap Wiwi.
Wiwi menjelaskan, berkat kerja keras dan kerja sama dari tiap-tiap anggota KWT, dalam satu tahun mereka bisa tiga kali tanam. Setiap periode panen, mereka mampu menghasilkan pendapatan kotor Rp2 sampai Rp3 juta.
\"Satu tahun, kami bisa mencapai Rp9 jutaan dari penjualan hasil panen. Tetapi kita putarkan dengan pembelanjaan bibit dan biaya perawatan,\" jelasnya.
Melalui program ini, mereka bisa melakukan efisiensi pengeluaran bulanan untuk konsumsi sayur mayur sebesar Rp10 ribu per hari. \"Jadi kita lebih irit, karena bisa irit Rp300 ribu setiap bulan,” ungkapnya.
Program CSR PT Pertamina tidak hanya menyasar kalangan kaum perempuan, tapi juga generasi milenial.
Memanfaatkan lahan eks gudang milik PT Pertamina, oleh anak-anak muda Desa Bongas Wetan disulap menjadi lokasi kebun yang mereka namai dengan \'Kebun Tangguh.
Para pemuda yang tergabung dalam Pemuda Pecinta Pertanian dan Lingkungan Generasi Milenial Bongas Wetan (PEP Pepeling Gembos) mengelola kucuran CSR sebesar Rp40 juta itu untuk menanam 20 jenis tanaman hidroponik, hingga budidaya ikan lele.
Ketua PEP Pepeling Gembong, Sujono Tri Pamungkas mengatakan, program CSR dari PT Pertamina sangat bermanfaat dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, khususnya para pemuda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: