Airlangga Tinjau Persiapan WSBK di KEK Mandalika

Airlangga Tinjau Persiapan WSBK di KEK Mandalika

LOMBOK TENGAH- Dalam rangka persiapan menuju penyelenggaraan event World Superbike (WSBK)
Mandalika 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau
langsung kesiapan sarana dan prasarana di Mandalika International Street Circuit.
Sebelum ke Sirkuit Mandalika, Menko Airlangga telah melihat kesiapan infrastruktur di
Bandara Internasional Lombok. Proyek pengembangan fasilitas bandara ini termasuk dalam
Proyek Strategis Nasional (PSN). Yang dibangun dalam proyek tersebut adalah fasilitas
Terminal dan Landside, termasuk perluasan terminal dan fasilitas penunjangnya, renovasi
terminal eksisting, pengembangan fasilitas kargo, dan pembangunan Waving Gallery dan
perluasan parkir penumpang. Kemudian, dibangun juga fasilitas Airside yang terdiri atas
perpanjangan runway, dan pengembangan fasilitas sisi udara (apron dan RET).

“Semoga semua proses renovasi tersebut dapat selesai sebelum penyelenggaraan World
Superbike 2021 di Mandalika. Sebab, bandara merupakan salah satu pintu masuk utama
bagi semua pihak yang terlibat, termasuk para penonton event megah tersebut. Kapasitas
bandara ini bisa menerima 7 juta penumpang per tahun,” ujar Menko Airlangga.

Akses dari Bandara menuju KEK Mandalika juga akan semakin cepat dan nyaman, hanya
membutuhkan waktu sekitar 20 menit dengan kesiapan Bypass BIL-Mandalika sepanjang
17,3 kilometer yang pembangunan fisiknya sudah mencapai 97% dan ditargetkan selesai
dalam waktu dekat. Selain bypass BIL-Mandalika yang sudah hampir selesai dibangun, jalan
Provinsi Kuta-Kruak juga berencana ditingkatkan kapasitasnya.

Sirkuit Mandalika sendiri memiliki panjang 4,3 km dengan 17 tikungan, ditambah dengan
pemandangan alam perbukitan dan panorama laut biru yang spektakuler. Pembangunan
sirkuit tersebut menggunakan teknologi aspal terbaru yakni Stone Mastic Asphalt (SMA),
sehingga menjadikannya sebagai salah satu sirkuit yang bisa menawarkan kecepatan 330 KM per jam dengan tetap memiliki tingkat keamanan tinggi bagi pembalap.
Sirkuit ini telah siap 100% dan saat ini Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC)
tengah fokus menyelesaikan pembangunan fasilitas pendukung sirkuit, antara lain Pit
Building, Paddock, medical facility dan Race Control Building. Pembangunan fasilitas
pendukung tersebut ditargetkan akan rampung pada akhir Oktober 2021.

Selain bandara, disiapkan pula Pelabuhan Lembar untuk menjadi pintu akses masuk orang
dan barang dari Jawa dan Bali. Pelabuhan Gili Mas disiapkan untuk mendukung aksesibilitas
penumpang dari laut baik dengan cruise atau kapal pribadi dan dapat menampung akses
kapal besar. PT Pelindo 3 telah sepakat untuk menggabungkan pelabuhan Lembar dan Gili
Mas menjadi satu kepabeanan KEK Mandalika.
Pengembangan Sarana Pendukung Lainnya
Sebuah gelaran internasional tentu saja membutuhkan berbagai sarana pendukung lainnya
yang tidak bisa dikesampingkan. Untuk itu, KEK Mandalika bersama dengan Pemerintah
Provinsi NTB juga terus menggenjot persiapan fasilitas pendukung, seperti penginapan,
rumah sakit, pelabuhan, dan peningkatan kapasitas jalan. Di Kawasan Mandalika sendiri saat
ini terdapat sekitar 700 kamar hotel, dan jika ditambahkan dengan hotel di sekitar Kawasan,
tersedia sekitar 11.162 kamar.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB juga akan menjadi rumah sakit rujukan
pertama untuk mendukung pelaksanaan WSBK, saat ini sedang melakukan persiapan
pembangunan helipad sebagai prasyarat WSBK 2021. Selain RSUD Provinsi NTB, rumah
sakit internasional Mandalika juga terus dipercepat penyelesaiannya untuk dapat mendukung
pelaksanaan acara.
Rekayasa Lalu Lintas dan Penerapan Prokes
Untuk mengantisipasi besarnya jumlah masyarakat yang akan hadir, Pemerintah Daerah
melalui Dinas Perhubungan Provinsi NTB akan melakukan rekayasa lalu lintas dengan
penutupan beberapa ruas jalan dan manajemen transportasi dengan penambahan shuttle
bus. Shuttle bus disiapkan di pelabuhan dan bandara untuk masyarakat yang menuju
kawasan WSBK. Demikian pula dengan kantong parkir yang disediakan baik di sekitar
kawasan WSBK seperti di area Masjid Nurul Bilad, parkir Hotel Novotel, Hub II parkir area
sirkuit, maupun di bandara dan Pelabuhan.
Seluruh gelaran acara WSBK juga akan diselenggarakan dengan protokol kesehatan
(prokes) ketat, di mana jumlah penonton akan dibatasi maksimal 25 ribu orang dengan syarat
telah menjalani vaksin dosis lengkap. Kru dan tim yang terlibat dalam WSBK pun diharuskan
menjalankan karantina terlebih dahulu saat masuk ke Indonesia, dan pada saat acara
seluruh peserta (Pembalap, Crew, Mekanik, Official, Media, dan Konsultan) hanya
diperbolehkan beraktivitas di venue latihan/pertandingan sesuai dengan lokasi yang
ditentukan. Untuk melengkapi kesemua hal tersebut, akan dibentuk pula Satgas Protokol
Kesehatan di lokasi acara, serta tenda-tenda masker untuk penyediaan secara gratis.
“Gelaran WSBK di KEK Mandalika tentu saja akan memberikan eksposur yang luar biasa
terhadap pariwisata dalam negeri. Ini proyek kedua terbesar setelah Nusa Dua, land bank
yang sudah dikuasai ITDC sebesar 1175 Ha,” ucap Menko Airlangga.
Sebagai bentuk nyata dampak langsung terhadap masyarakat maupun UMKM di sekitar
Mandalika, diusulkan system bundling tiket penonton WSBK dengan paket wisata lokal dan
merchandise produksi UMKM setempat. Di sekitar lokasi sirkuit juga telah direncanakan
kegiatan pendamping berupa penyediaan lokasi bazar UMKM, pameran produk, festival
kuliner, pertunjukan musik dalam skala kecil, dan pameran komunitas sebagai acara.

pendamping. Kegiatan pendamping dibuat untuk mengisi waktu para penonton di antara sesi
balap dan mengurangi tekanan beban lalu lintas orang dan kendaraan yang meninggalkan
venue pada saat acara utama selesai
“Tentunya gelaran ini diharapkan mendatangkan semakin banyak wisatawan lokal dan
internasional, serta menarik devisa untuk negara. Di saat yang bersamaan juga
menggeliatkan kembali aktivitas perekonomian masyarakat Lombok, karena potensi ekonomi
(multiplier effect) diperkirakan mencapai Rp500 miliar per tahun (event balap),” tutup Menko
Airlangga yang melanjutkan kegiatan meninjau sirkuit dengan menyetir sendiri buggy car.
Selain itu, Menko Airlangga juga telah mengunjungi Desa Wisata Sasak Sade yang menjadi
partner ITDC dan Pemda sebagai tempat produksi merchandise WSBK Mandalika 2021. Hal
ini menunjukkan bahwa kegiatan internasional akan menggerakkan perekonomian lokal. Di
sana, Menko Airlangga meninjau proses pembuatan berbagai souvenir dan kain tenun etnik
yang diawali dengan sambutan tarian tradisional.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain adalah Menteri Perindustrian, Kepala BNPB,
Gubernur NTB, Kapolda NTB, Danrem 162/Wirabhakti, Sekretaris Kemenko Perekonomian,
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko
Perekonomian, Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi
Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Kemenko Marves, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Dirijen Adwil Kemendagri, Anggota
DPR, dan Direktur Utama ITDC. (rep//hls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: