Objek Wisata Masih Sepi

Objek Wisata Masih Sepi

MAJALENGKA - Seluruh objek wisata di Kabupaten Majalengka sudah diizinkan buka kembali sejak 26 Agustus lalu. Memasuki masa PPKM level 2 tetap memperhatikan protokol kesehatan di setiap lokasi wisata.

Para pelaku wisata panorama alam dan memacu adrenalin memberikan banyak promo tiket masuk untuk wahana-wahana di dalamnya. Hal itu karena sebelumnya lesu akibat sektor pariwisata menjadi salah satu industri yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Pengelola objek wisata River Tubing Cikadongdong, Panji Raharja mengaku sejak pandemi ini area yang menjadi tempat berkumpulnya ribuan orang harus rela menutup gerbangnya rapat-rapat sebagai upaya pemutusan mata rantai sebaran virus Corona. Memang bukan hanya pariwisata yang terdampak, tetapi geliat bangkitnya industri relaksasi ini tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

\"Berbeda dengan pusat perbelanjaan, di mana sekelompok masyarakat merasa perlu mengunjungi tempat tersebut karena harus membeli kebutuhan hidup sehari-hari,\" katanya.

Pihaknya mengaku belum merasakan geliatnya para pengunjung, seperti kembali membeludaknya pengunjung. Padahal sebelum pembatasan mobilitas masyarakat itu, pengunjung yang datang bisa mencapai ratusan orang. \"Saat ini memang baru sedikit karena belum stabil,\" ujar Panji, Sabtu (4/9).

River Tubing Cikadongdong sendiri berada di Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh. Pengunjung mendapatkan sensasi berselancar dengan arus air yang cukup deras. Bagi para pengunjung yang hendak bermain river tubing, ada dua penawaran jarak yang bisa dipilih.

Untuk jarak 350 meter, pengunjung hanya membayar sebesar Rp25 ribu di weekday dan Rp30 saat weekend. Sementara, jarak terjauh bisa mencapai 1 kilometer mengeluarkan kocek Rp85 ribu per orang.

Meski olahraga river tubing terbilang ekstrem,  pengunjung masih bisa tetap aman karena pengelola sudah membuat jalur yang aman dengan menata bebatuan tersebut. Selain itu, di bagian-bagian tertentu ada tim yang berupaya menjaga agar peserta olahraga river tubing bisa tetap aman.

Pengunjung juga bisa aman karena pengelola sudah memberikan pelindung bagi peserta, seperti helm, pelindung tangan, lutut dan pelampung.

Sama halnya River Tubing Cikadongdong, objek wisata Terasering Panyaweuyan juga merasakan hal yang sama. Di lokasi itu belum ada keramaian yang berarti seperti bulan-bulan yang lalu.

Mulyadi, selaku Pengelola Wisata Terasering Panyaweuyan mengaku, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi sepinya pengunjung. Salah satunya, karena faktor musim tanam. \"Jadi kalau lagi kemarau begini para petani tidak sedang menanam, tapi lagi panen. Jadi tidak hijau, itu faktor yang mempengaruhinya,\" ucap Mangku, sapaan akrabnya.

Disamping itu, banyaknya daerah yang masih menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat di tengah pemberlakuan PPKM menjadi alasan lain. Ia menduga, masyarakat masih enggan bepergian karena ribetnya syarat perjalanan. \"Apalagi sekarang ada wacana, harus menunjukkan kartu vaksin. Itu yang mungkin orang males keluar untuk wisata, takut ditanyain kartu vaksin,\" jelasnya.

Kendati demikian, Mangku meyakini lambat laun objek wisata yang dikelolanya kembali dipadati pengunjung. Meski masa pandemi Covid-19 masih berlangsung. \"Kapasitas di Panyaweuyan sendiri 300 orang. Kalau sebelum pandemi, selalu di atas kapasitas. Ini menjadi destinasi favorit wisatawan,\" katanya.

Obyek Wisata Terasering Panyaweuyan ini sendiri berada di bawah kaki Gunung Ciremai, di wilayah Kecamatan Argapura. Keindahannya tak kalah dengan di luar sana. Sehingga menjadi daya tarik pengunjung untuk mengunjungi keindahan Terasering Panyaweuyan Argapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: