59 Ponpes Lolos Audisi Program OPOP

59 Ponpes Lolos Audisi Program OPOP

MAJALENGKA - Sebanyak 59 pondok pesantren (ponpes) dari 63 pondok pesantren yang mengikuti audisi program One Pesantren One Product (OPOP) akhirnya lolos.

Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd mengungkapkan hasil tersebut berdasarkan keputusan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat nomor 123/KUKM.07.03/VIII/P3W tanggal 13 Agustus 2021 lalu.

\"Alhamdulillah artinya yang tidak lulus hanya 4 pondok pesantren saja. Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pimpinan pondok pesantren dan para pendamping program OPOP yang telah mempersiapkan unit usaha pondok pesantrennya dengan baik, sehingga bisa lolos mengikuti program ini,\" ungkap bupati.

Dengan lolosnya 59 pondok pesantren ini, melalui bantuan hadiah modal yang diberikan oleh gubernur sebesar Rp25 juta untuk start up (pemula) dan Rp35 juta untuk scale up pengembangan. Tentunya ini akan mendorong peningkatan ekonomi pondok pesantren di Kabupaten Majalengka sebesar hampir satu setengah miliar rupiah.

Sementara itu, kepala Dinas K2UKM Dr Ir H Sadili MSi berharap melalui program OPOP ini dapat terus mengembangkan usaha ekonomi pondok pesantren yang dapat meningkatkan kemandirian pondok pesantren dalam menyelenggarakan pendidikan di pondoknya.

\"Melalui hadiah yang diterimanya kami berharap dapat mengembangkan kegiatan usahanya. Ponpes yang berhasil mengembangkan usahanya akan dipilih 3 Pondok pesantren terbaik melalui audisi tahap dua, yang akan mendapat reward yang lebih besar lagi,\" imbuhnya.

Ia menjelaskan, tahun kemarin ponpes yang lolos audisi tahap dua, mendapat reward sebesar Rp200 juta untuk juara 1, Rp150 juta untuk juara 2 dan Rp100 jt bagi juara 3. Program OPOP ini diharapkan tidak saja dapat meningkatkan usaha ekonomi pondok pesantren, tetapi juga sekaligus dapat menjadi bekal pengetahuan dan pengalaman para santri dalam merintis wirausaha ketika kelak sudah hidup di tengah masyarakat.

Koordinasi pendamping OPOP Iwan Setiawan Wawang menambahkan untuk pondok pesantren yang belum mengikuti atau belum berhasil lolos audisi program OPOP ini, pihaknya berharap mulai sekarang yang mempersiapkan diri membenahi kegiatan usahanya dari sekarang. Agar pada tahun yang akan datang bisa mengikuti program ini dan berkompetisi menjadi pondok yang mampu mengembangkan usaha ekonomi menuju kepada kemandirian pondok pesantren dalam penyelenggaraan pendidikan.

\"Setidaknya membantu meringankan beban pondok pesantren,\" tandasnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: