Masjid Agung dan Alun-alun Sepi
MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka menutup fasilitas umum selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dan level 3. Hal itu dilakukan untuk mengurangi mobilitas masyarakat. Beberapa diantaranya yakni fasilitas umum atau ruang publik yang berada di Majalengka kota.
Seperti, Alun-alun, Lapangan GGM, Taman Dirgantara maupun ruang publik lainnya. Alun-alun sejatinya menawarkan fasilitas rekreasi yang ramah lingkungan. Di sana terdapat lapangan dengan rumput sintetis, puluhan tempat duduk untuk bersantai, arena bermain anak-anak maupun berbagai spot foto.
Belum lagi banyaknya para pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya menjadi pemandangan yang tak bisa dihindarkan ketika situasi normal. Kondisi yang biasa ramai itu seketika hilang ketika PPKM diberlakukan.
Pantauan di lokasi, Sabtu (7/8), suasana Alun-alun Majalengka terlihat \"mati\" alias sepi pengunjung. Para pedagang kaki lima sementara tidak boleh berjualan dan beberapa pintu masuk Alun-alun diberi garis Satpol PP (Satpol PP).
Bahkan, di waktu-waktu tertentu, petugas kepolisian dan dishub menutup akses masuk menuju kawasan alun-alun. Sehingga sedikit masyarakat yang masuk di kawasan tersebut.
\"Memang sejak PPKM, yang berkunjung ke alun-alun tidak ada. Dampaknya selain Alun-alun sepi, jamaah yang datang ke masjid untuk menunaikan salat juga sedikit,\" ujar Humas Masjid Agung Al-Imam Majalengka, Dani Azis yang mana Masjid Agung lokasinya berdekatan dengan alun-alun.
Dani berharap, pandemi ini segera berakhir sehingga Alun-alun Majalengka kembali ramai dan perekonomian kembali pulih seperti sebelumnya.
Tak dipungkiri sepinya Alun-alun Majalengka dari pengunjung, berdampak pada perekonomian setempat dan keterisian shaf itu sendiri. (iim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: