Janji Bayar Penuh THR
MAJALENGKA – Mendekati Hari Raya Idul Fitri, PT Shoetown segera membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada seluruh karyawan. PT Shoetown Ligung Indonesia komitmen memberikan hak karyawan paling lambat H-7 Idul FItri. Hal tersebut disampaikan Senior Manager Industrialisasi PT Shoetown Ligung Indonesia, Agus Rusyana, Senin (3/5).
Menurutnya, THR akan dibayarkan penuh tanpa dicicil apalagi ditunda sesuai aturan pemerintah. Selain itu, karyawan yang masa kerjanya cukup lama juga mendapatkan tambahan di luar THR. Pembayaran THR sendiri akan dilaksanakan Rabu (5/5) untuk karyawan di pabrik Ligung dan Kamis (6/5) untuk pabrik Kasokandel.
“Tidak ada pemotongan sama sekali kecuali pajak. Selain pembayaran THR, tanggal 5 dan 6 Mei juga akan dilaksanakan pembagian bingkisan untuk sekitar 9.000 karyawan serta bingkisan dan uang kadeudeuh untuk anak yatim di sekitar pabrik,” terang Agus.
Meski tetap membayarkan THR secara penuh, PT Shoetown menurut Agus juga terdampak Covid-19. Bahkan tahun 2020 lalu order hanya 60 persen dari kapasitas produksi. Namun di tahun 2021 mulai ada peningkatan, meskipun menjelang Idul Fitri merupakan low season dan akan kembali naik di bulan Agustus sampai tahun baru.
Agus menegaskan pihak manajemen melakukan berbagai upaya agar bertahan di tengah pandemi Covid-19. Manajemen menurut Agus melakukan efisiensi baik material maupun listrik, salah satunya dengan memakai tenaga surya untuk PJU. Perusahaan juga menunda pembangunan dan baru akan melakukan pembangunan Juni 2021.
Sampai medio 2021, PT Shoetown juga menurut Agus tidak melakukan PHK terhadap karyawan kecuali karyawan yang resign dan gagal tes masuk. Tahun 2021 juga pihak manajemen kembali melakukan rekrutmen karyawan menyongsong high season dan optimistis pesanan akan meningkat.
Terkait penanganan dan pencegahan Covid-19, Agus menjelaskan bahwa pabrik PT Shoetown di Majalengka mendapat penghargaan dari pemerintah pusat kategori pabrik untuk pencegahan dan penanganan Covid-19. Penghargaan tersebut menjadi bekal PT Shoetown khususnya menjelang dan pasca Idul Fitri.
“Kebetulan mayoritas karyawan adalah warga Majalengka, dan hanya 5 persen yang pendatang. Sebagai bentuk antisipasi, perusahaan juga mengimbau agar karyawan tidak mudik sesuai imbauan pemerintah,” ujar Agus.
Untuk yang terpaksa mudik dan memiliki kepentingan, perusahaan membekali surat mobilitas dengan barcode yang di dalamnya ada izin dari Kementerian Perindustrian. Seluruh karyawan juga wajib mengisi survei perjalanan yang diunduh di gadget, sehingga bisa mengetahui riwayat perjalanan karyawan selama 12 hari libur Idul Fitri.
Karyawan yang tidak mengisi survei perjalanan akan dikenai sanksi, yang menurut Agus diberikan agar karyawan jujur dan saling menjaga. Selain itu untuk memudahkan tracking dan testing selepas libur Idul Fitri.
“Saat semua masuk kembali, kami akan melakukan sampling random swab antigen, 10 persen dari setiap gedung. Selama libur Idul Fitri, kami juga akan melakukan general cleaner dengan disinfektan yang juga rutin dilakukan setiap pekan,” pungkas Agus. (iim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: