Baru Diresmikan Jembatan Putus
MAJALENGKA - Diduga karena terlalu berat menahan beban arus Sungai Cimanuk yang meluap pada saat curah hujan tinggi, jembatan gantung penghubung Majalengka-Sumedang yang berada di Desa Babakan Anyar, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka putus, Kamis (25/3) malam.
Jembatan tersebut menghubungkan Desa Babakan Anyar, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka dengan Desa Palabuan, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang.
Jembatan tersebut diberi nama Jembatan Gantung Hum 54 dibangun oleh Prajurit Siliwangi khususnya Kodim 0617 Majalengka dan Kodim 0610 Sumedang. Pada Kamis (11/3) lalu baru saja diresmikan oleh Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.
Babinsa Desa Babakan Anyar, Sertu Nana Supriatna saat ditemui di lokasi, Jumat (26/3) mengatakan, jembatan gantung putus sekitar pukul 21.07 WIB. Putusnya jembatan yang memiliki panjang 140 meter dan lebar 1,5 meter itu diperkirakan karena arus sungai terlalu deras, membuat pondasi penopang jembatan tidak bisa menahan beban yang terlalu berat.
\"Ini kemungkinan intensitas hujan dari wilayah Sumedang atas dan Majalengka atas sangat tinggi. Akibatnya air di pertemuan Sungai Cimanuk dan Sungai Cilutung meluap mengakibatkan jembatan gantung ini terputus. Selain arus sungai yang kuat, sampah-sampah yang nyangkut di jaring pegangan tangan jembatan menjadi pemicu beratnya beban,\" bebernya.
Nana mengungkapkan, untuk sementara warga yang selama ini memanfaatkan jembatan untuk menyebrang harus kembali memutar dengan menempuh jarak sekitar 20 kilometer.
Nana mengaku, sebelum peristiwa putusnya jembatan, pihaknya sudah ingin mengencangkan sling tali (kawat) yang mulai kendor. \"Tadinya kalau tidak hari ini (kemarin, red), Senin besok kita mau merawat secara berkala sling-sling yang sudah mengendur. Tapi apa daya, telanjur putus,\" ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jembatan gantung yang menghubungi Desa Babakan Anyar, Kecamatan Kadipaten, Majalengka dengan Desa Palabuhan, Kecamatan Ujungjaya, Sumedang diresmikan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Kamis (11/3) lalu.
Jembatan gantung sepanjang 140 meter dengan lebar kurang lebih 1,5 meter yang membentang diatas aliran Sungai Cimanuk diberi nama Siliwangi Hum 54. Jembatan tersebut merupakan hasil kerja sama yang dilakukan oleh Kodim 0617 Majalengka, Kodim 0610 Sumedang dan Vertical Rescue Indonesia.
\"Jembatan gantung ini yang ketiga. Ini Siliwangi III Hum 54. Siliwangi I ada di Sumedang, Siliwangi II ada di Pamengpeuk, Garut. Kemudian nanti jembatan 4, 5 dan 6 di Banten dan 7 nanti direncakan di Jabar-Jateng,\" ungkap Mayjen Nugroho Budi Wiryanto saat itu.
Ia juga mengungkap bahwa dengan dibangunnya jembatan gantung yang menghubungkan warga di dua kabupaten itu mempermudah akses jalan yang selama ini sulit dilalui, lantaran belum adanya jembatan.
\"Jembatan ini untuk membantu masyarakat yang kesulitan aksesnya, dan masyarakat juga bisa berkomunikasi, bersilaturahmi dan beraktivitas,” jelasnya.
Dengan dibangunnya jembatan gantung tentunya sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Hal itu diakui Kepala Desa Babakan Anyar, Budi Wahyu Darmadi. Apalagi di wilayah tersebut kebanyakan masyarakat beraktivitas sebagai pedagang buah. Begitu juga di Desa Palabuhan, mereka berjualan di Pasar Kadipaten.
Sehingga dengan adanya jembatan ini, otomatis akan mempermudah akses mereka untuk menjual dagangannya \"Sebelum dibangunnya jembatan gantung, banyak warga yang harus menyeberang sungai dengan menyewa perahu. Namun hal itu tidak bisa dilakukan pada saat musim penghujan. Berbahaya, sangat berisiko. Makanya jembatan gantung ini saya yakin sangat bermanfaat bagi warga,\" katanya saat itu. (bae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: