Pengunjung Membeludak, Alun-alun Dibatasi sampai Pukul 18.00
MAJALENGKA - Masyarakat sangat antusias dengan pembukaan Alun-alun Majalengka. Buktinya sejak pagi hingga malam hari, warga datang silih berganti. Pantauan Radar pada Jumat (12/2) sejak pukul 06.00 warga sudah mulai berdatangan ke Alun-alun Majalengka. Para pengujung terutama anak-anak asyik bermain lari-larian, dan ada juga yang main badminton di atas rumput sintetis dengan bertelanjang kaki.
Para penggemar gowes juga mulai berdatangan ke kawasan alun- alun. Tidak sedikit juga pengunjung yang jogging mengitari alun-alun, dan berolahraga ringan. “Saya baru kali ini datang ke Alun-alun Majalengka. Saya penasaran dengan viralnya kerumunan massa yang membeludak di medsos walaupun rumah saya dekat. Ternyata sangat asyik alun-alun saat ini,” kata warga Kelurahan Majalengka kulon, H Gandrung Sutarno kepada Radar kemarin.
Penuturan H Gandrung, banyaknya massa yang datang menjadikan pemandangan paradoks dengan kondisi di sekolah yang sepi pada masa pandemi Covid-19. “Sepertinya Covid-19 hanya ada di sekolah, sedangkan di alun-alun seperti sudah tidak ada,” sindir Kepala SMK swasta di Majalengka ini.
Ia mengharapkan alun-alun yang berhadapan dengan Masjid Agung Al Imam Majalengka jangan sampai malah ramai, sementara masjid justru malah sepi dengan jamaah.
“Kami mengharapkan agar bila memasuki waktu salat wajib ada petugas yang menyerukan kepada pengunjung yang beragama Islam untuk bubar dan masuk masjid salat berjamaah, disamping panggilan azan dari masjid,” harapnya.
Seorang jamaah Masjid Al Imam, H Obay Sobari Adenan SPd mengaku prihatin ketika masuk waktu azan Magrib dan Isya banyak warga yang bekerumun di alun- alun tanpa mengindahkan protokol kesehatan (prokes). Ia khawatir kalau dibiarkan, dan idak diupayakan untuk mengiring umat Islam untuk menjalankan syariat Islam dengan menjalankan salat berjamaah, kelak Masjid Agung hanya akan menjadi sebuah museum.
“Kami ingin agar pemda melakukan upaya penertiban pengunjung dengan penerapan prokes dan mengarahkan agar saat tiba waktu salat untuk tidak berada di alun- alun, tapi diupayakan untuk salat berjamaah. Sehingga kemakmuran masjid bisa terwujud dan menjadikan Majalengka mampu meraih visi religius,” ujar mantan Kepala SMPN 3 Majalengka ini.
Senada, tokoh ulama yang juga pengurus MUI Kabupaten Majalengka, Ustad H Moch Ridwan mengharapkan kepada pemda dan pihak terkait untuk bisa bertindak tegas kepada pengunjung alun- alun. Tidak terlalu terlena hiburan atau olah raga di alun- alun, tapi saat tiba waktu salat fardu malah tetap berkerumun tidak memilih ke masjid.
“Kami ingin ada petugas Satpol PP atau petugas khusus yang mengarahkan pengunjung alun-alun yang beragama Islam untuk ke masjid saat azan tiba. Seperti yang dilakukan di Makkah atau Masjid Agung Indramayu. Dengan begitu visi religius yang dicanangkan oleh bupati bisa diwujudkan,” harap pria yang juga Wakil Ketua PD Persis Majalengka.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka, Ir Hj Nadisha Hanna Haritztin MM menyatakan, belum ada serah terima pengelolaan Alun-alun Majalengka dari Dinas PUTR ke DLH. “Kami hanya diperintah untuk memelihara kebersihannya saja,” ujar Kadis Nadisha kepada Radar, kemarin.
Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Kusnandar SSos MM MSi menambahkan agar pihaknya bisa memelihara taman dan alun- alun dengan baik mengerahkan tujuh petugas taman dan empat petugas kebersihan. Bertugas mulai dari alun-alun jalur jalan pedestrian Pujasera sampai depan kantor Kementerian Agama.
Kusnandar menjelaskan sesuai Surat Edaran Bupati tentang perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara proposional di wilayah Kabupaten Majalengka, diharapkan pengunjung bisa mematuhi prokes dan tidak membuang sampah sembarangan.
Sementara itu, pengunjung asal Kelurahan Majalengka Kulon, AM Ridwan mengeluhkan kondisi WC di Alun-alun Majalengka yang belum siap digunakan karena airnya tidak mengalir. “Pengunjung yang kebelet pipis dan buang air besar memilih ke WC Masjid Agung Al Imam,” keluhnya.
Pantauan Radar, sejumlah petugas sedang memasang paralon. “Kami sedang membuat saluran air untuk ke WC di alun-alun,” ujar seorang pekerja kepada Radar, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: