Akhirnya Bangun Tanggul Darurat
MAJALENGKA-Warga Desa Bongas Kulon bersama TNI/Polri akhirnya membangun tanggul darurat, kemarin. Langkah ini sebagai upaya penanganan cepat dalam mengatasi abrasi yang terjadi karena Sungai Cikamangi meluap.
Dandim 0617/Majalengka, Letkol Inf Andik Siswanto, melalui Danramil 1711/Sumberjaya, Kapten Caj Murta mengatakan, aksi gotong royong yang dilakukan warga bersama anggota TNI ini untuk mencegah abrasi sususlan. \"Jika tidak dibuatkan tanggul darurat bisa mengancam keselamatan warga sekitar dan tanggul darurat dibuat dengan menggunakan karung pasir,\" Ungkapnya Selasa (1/12).
Caj Murta mengimbau masyarakat, terutama yang berada dekat dengan lokasi abrasi sungai agar tetap waspada dan berhati-hati, mengingat cuaca saat ini masih ekstrem.
Salah satu pemilih rumah, Memen Sukarman (56) menuturkan peristiwa itu terjadi Senin (30/11) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Kejadian ini bermula saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Majalengka baik di hulu sungai hingga hilir. Hal itu membuat Sungai Cikamangi meluap dan menggerus tebing sekitar 15 meter dengan tinggi hingga ke dasar air 5 meter.
\"Kejadian malam hari. Ini memang sudah sering terjadi. Bahkan hampir setiap tahunnya. Tetapi baru saya melaporkan karena kondisinya sudah sangat memprihatikan. Kondisi jarak tebing sampai rumah hanya tinggal 60 centimeter,\" tuturnya.
Ia berharap untuk sementara dibutuhkan bronjong dan karung sebagai tanggul darurat. Hal ini untuk menahan tebing yang terus terkikis.
Kepala desa Bongas Kulon Kecamatan Sumberjaya, H Abdul Jaelani mengungkapkan selain berdampak kepada rumah milik Memen, abrasi sungai Cikamangi di wilayahnya itu juga mengancam 4 rumah dan total 7 kepala keluarga (KK). Pihaknya mengklaim beberapa kali sudah mengajukan usulan perbaikan tanggul tersebut ke dinas terkait. Namun hingga sekarang belum ada realisasi.
\"Mungkin kalau melihat ini seharusnya disodet. Karena sungai itu berbentuk leter S. Lokasi ini persis berada di lekukan dan terus mengikis tanggul sungai. Setiap tahun sering terjadi dan kejadian sekarang paling parah. Kami berharap ada solusi dari instansi berwenang karena menyangkut permukiman warga,\" katanya.
Penanganan darurat yang dilakukan ini, kata dia, diharapkan mampu menahan kikisan air sungai untuk sementara. “Kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mengantisipasi persoalan ini agar abrasi semakin tidak meluas,\" jelasnya. (ono/bae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: