BI-Unma Kampanye Pembayaran Digital
MAJALENGKA-Universitas Majalengka telah menjalin kerja sama dengan Bank Indonesia. Keplawa Perwakilan BI Cirebon, Bakti Artanta menyebutkan sejauh ini BI telah memberikan beasiswa kepada 50 mahasiswa Unma. Ia berharap Unma bisa menjadi garda terdepan untuk kegiatan yang terkait degan BI dan kebijakan lainnya. Untuk saat ini, salah satu yang sedang digencarkan adalah kebijakan sistem pembayaran digital. \"Sistem pembayaran ini sekarang sangat masif. Salah satu produk yang kami keluarkan adalah QRIS (QR Code Indonesia Standard) yang sudah dapat pengakuan internasional. Ini merupakan salah satu yang perlu kita dorong terus,” ungkapnya saat menghadiri acara Launching Kampus Ngadigi di Auditorium Unma, Rabu (4/11). Selain disosialisasikan, penggunaan QRIS ini harus dimasifkan. Gayung bersambut, karena BJB sudah menggerakkan Unma dengan menyiapkan sarana prasarana pendukung. \"Makanya kami koordinasi terus dengan Unma, Bank Jabar Banten (BJB) untuk bisa mengadakan acara ini. Untuk melaunching, karena ini merupakan salah satu pilar yang sangat penting. Mahasiswa memiliki peran untuk komunikasi kebijakan termasuk dalam konteks sistem pembayaran. Kedua sebagai agen perubahan,” ungkapnya. Dirinya berharap, ketika mahsiswa sudah sadar akan pembayaran digital, hal ini akan berdampak pada masyarakat. Dan akhirnya akan muncul ekosistem digital di Majalengka. \"Di majalengka baru satu Unma. Tapi nanti insya Allah kita akan aplikasikan ke beberapa perguruan tinggi lainnya,” ucapnya. Terpisah Rektor Unma H Sutarman mengatakan saat ini adalah era digital. Artinya semua kegiatan transaksi itu tidak bisa dihilangkan dari proses digitalisasi. Adapun Unma memfasilitasi program BI dalam rangka memperkenalkan dan mengimplementasi digitalisasi transaksi. \"Artinya cashless. Sekarang sudah bisa aman tanpa harus membawa uang. Tetapi ATM bukan termasuk dalam digitalisasi. Itu masih transaksinya belum cashless. Yang cashless itu yang sekarang pake QR Code. Artinya kita mempelopori perguruan tinggi, masyarakat dalam rangka mengampanyekan tentang transaksi cashless,” ujarnya. UMKM dan transaksi lainnya di lingkungan Unma, saat ini sudah menerapkan sistem cashless. “Oleh karena itu UNMA merasa terpanggil dengan program digitalisasi ini,” ungkapnya. Dirinya menambahkan saat ini tidak bisa dihindari digitalisasi sangat diminati generasi milenial. Saat ini, hal-hal yang sifatnya manual atau terlalu konvensional kurang bisa bersaing. \"Nah itu kami mempelopori, mengampanyekan agar masyarakat Majalengka dimulai dari Unma untuk cashless. Hanya sedikit taps saja itu maka proses transaksi telah selesai,” tambahnya. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs H Abdul Gani MSi mengatakan pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan sangat mendukung program digitalisasi. \"Digitalisasi berbagai aktivitas termasuk transaksi pembayaran membuat segala sesuatu lebih cepat, tepat dan aman. Apalagi dalam kondisi pandemi ini uang itu, baik uang kertas dan uang koin ini juga sumber-sumber penularan virus. Dengan sistem digital ini bisa lebih higienis,” ungkapnya.(bae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: