Pandangan Fraksi, Soroti Anggaran Penanganan Covid

Pandangan Fraksi, Soroti Anggaran Penanganan Covid

MAJALENGKA-Fraksi-fraksi di DPRD Majalengka memberikan pandangan terkait Perubahan RAPD Kabupaten Majalengka tahun 2020 dalam rapat paripurna, Senin (21/9). Dalam pandangan umum tersebut, mayoritas fraksi di DPRD menyoroti refocusing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19. Wakil Ketua DPRD, H Didin Jaenudin SIP menyebutkan perubahan asumsi dalam pendapatan, belanja dan pembiayaan di daerah terjadi karena adanya perubahan di tingkat nasional dan regional. Penyesuaian-penyesuaian anggaran yang dilakukan, kata dia, dilakukan untuk penanganan covid-19, termasuk menekan dampak dari pandemi. \"Pandemi Covid-19 harus dihadapi dan dilawan terstruktur, teroganisir dan teranggarkan secara masif dan berkesinambungan. Dukungan anggaran dari APBD merupakan keniscayaan yang harus dialokasikan dan dikucurkan,\" jelasnya. Ia menyebutkan merujuk pada Permendagri Nomor 39 Tahun 2020, ia meminta penggunaan alokasi anggaran betul-betul dipastikan tepat sasaran dan optimal. Jika melihat data penderita Covid-19 di Majalengka yang terus meningkat, ia meminta pada gugus tugas untuk lebih serius melakukan penanganan. Termasuk menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan secara optimal serta berupata meningkatkan peran serta  masyarakat dalam menanggulangi covid-19. \"Pemda Kabupaten juga harus segera melakukan evaluasi dan kajian mendalam untuk merumuskan roadmap pemulihan dan pertumbuhan ekonomi,\" lanjutnya. Ia menyebutkan realisasi pendapatan per 31 Agustus sebesar Rp1,617 triliun atau 49,48 persen dari anggaran sebesar Rp3,266 triliun. Sementara realisasi belanja daerah baru terealisasi Rp1,309 triliun atau 39,79 persen. Melihat minimnya realisasi anggaran belanja, Didin mempertanyakan kesanggupan pemerintah. \"Apakah memungkinkan direalisasi dalam waktu 2,5 bulan lagi? Saran kami untuk program yang tidak mungkin terealisasi lebih baik dipending di anggaran 2021 murni,\" jelasnya. Sementara Ketua Fraksi Gerindra, Edi Karsidi SPd menyebutkan para fraksi mempertanyakan berbagai hal dalam draf perubahan RAPD. Seperti kenaikan retribusi daerah, investasi yang masuk di Majalengka serta dana insentif daerah. Para fraksi juga menyoroti penyerapan anggaran penanggulangan covid-19 yang tidak mencapai target. \"Meningkatnya angka positif covid-19 merupakan keprihatinan yang harus diatasi. Kami mendorong pemerintah memperbanyak tes di daerah terindikasi rawan penularan,\" jelasnya. Pada kesempatan itu, fraksi juga mempertanyakan upaya untuk mengantisipasi menurunnya tingkat ekonomi masyarakat dan meningkatnya angka pengangguran karena pandemi.(iim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: