Hari Ini, JAF Gelar Bina Raga Antar Jebor
MAJALENGKA – Di tengah Pandemi Covid-19, Jatiwangi Art Factory (JAF) kembali menggelar lomba binaraga antar jebor (pabrik genting). Puluhan pekerja pabrik genting akan kembali mengikuti Lomba kompetesi Jatiwangi Cup. Direktur JAF Ginggi Syar Hasyim mengatakan lomba binaraga ini rutin setiap tahun digelar. Namun karena Pandemi Covid-19 kegiatan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. \"Lomba ini digelar sejalan dengan semangat HUT kemerdekaan RI, sekaligus memperingati pencapaian kebudayaan pengolahan tanah yang sudah lebih dari seabad lamanya berlangsung,\" katanya, Senin (10/9). Ginggi mengatakan, kontes tahunan yang diikuti para pekerja bertubuh kekar dari sejumlah pabrik genting di Jatiwangi tersebut digelar untuk memperingati HUT ke-75 Republik Indonesia, sekaligus sebagai rasa syukur atas karunia yang diberikan. \"Jebor atau pabrik genteng merupakan salah satu sarana kehidupan manusia Jatiwangi yang kehadirannya bahu-membahu dengan pertanian, dan ini sudah berlangsung lama,\" paparnya. Pengalaman manusia Jatiwangi dalam mengolah tanah, kata Ginggi benar-benar telah menubuh. Hal itu bisa dilihat dari lekuk tubuh para peserta Jatiwangi Cup itu. Tubuh mereka didapatkan sebagai hasil dari mengolah tanah untuk menjadi genting (keramik) yang menaungi atap-atap rumah warga. Jatiwangi Cup memang merayakan kebugaran sekaligus lekuk tubuh para pekerja pabrik genting, para manusia Jatiwangi. Dia menegaskan, dalam suasana Pandemi Covid-19 ini, bekerja di rumah sudah menjadi imbauan pemerintah. Namun kondisi itu tak berlaku bagi kaum pergentengan, karena dirinya menganggap jebor sebagai rumah kedua. Jatiwangi Cup 2020 mestinya berlangsung di PG Super Bambang, Baturuyuk. Tetapi karena pandemi menuntutnya untuk menyesuaikan diri menerapkan protokol kesehatan dan digelar di Jebor Hall, Jatiwangi Art Factory. Karena harus menjaga jarak, yang dipersilakan menonton hanya anggota keluarga peserta. Tentunya dengan duduk dalam kluster-kluster yang berjarak dengan protokol kebersihan yang ketat. Termasuk tahap penjurian dibagi dua. \"Teknisnya, keseluruhan peserta didatangi ke pabriknya masing-masing untuk difoto,\" ucapnya. Hasilnya diunggah untuk penilaian. Kemudian, dua puluh peserta yang lolos seleksi akan memeragakan tubuhnya bak peragawan, di sebuah catwalk lengkap dengan segala gemerlap lampu dan musiknya. \"Nanti tiga orang juri akan melakukan penilaian daring sementara dua yang lainnya akan duduk di hadapan panggung,\" tandasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: