Dukung UMKM Bertahan di Tengah Wabah

Dukung UMKM Bertahan di Tengah Wabah

MAJALENGKA- Di tengah pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi nasional mengalami tantangan yang cukup serius. Salah satu yang terancam namun memeiliki peluang bangkit adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). UMKM di wilayah Kecamatan Bantarujeg, yang menjadi perhatian pemerintah kecamatan. Camat Bantarujeg Abidin SSos MSi meninjau kegiatan para pelaku UMKM yang terus bertahan, Rabu (5/8). Salah satunya mengunjungi usaha bakso di Desa Babakansari. Camat merasa kagum dan mengapresiasi kuliner baso di Babakansari yang sudah terkenal dan banyak orang yang datang. Bahkan warga China dan Arab Saudi yang dibawa TKW asal Bantarujeg pernah mencicipi bakso tersebut sebelum pandemi Covid-19. Pihaknya meminta di masa pandemi Covid-19 usaha makanan dan lainya harus bisa dipertahankan, jangan sampai gulung tikar. Dia juga menyebut banyak faktor pendorong ketika masyarakat mau mengembangkan usahanya. “Kita lihat yang potensial Haurgelis dengan wisata buper, Cipeundeuy dengan pasar rakyat. Itu menjadi nilai tambah dan peluang untuk pelaku UMKM,” tegas Abidin. Para pelaku usaha juga diimbau mempertahankan ciri khas usaha dan memotivasi diri terus berinovasi. Sehingga pengunjung semakin bertambah dan tidak menutup kemungkinan membantu ekonomi masyarakat sekitar dengan memberdayakan warga sekitar sebagai karyawan. Sementara pemilik bakso, Henda menjelaskan usaha yang dia jalani sudah hampir tiga tahun dan sudah memiliki cabang di Nyalindung Sumedang. Setiap tahun dia menciptakan menu baru, seperti bakso mangkok, bakso iga dan bakso tomat, serta bakso balung dan bakso kikil. Perubahan menu agar para pembeli tidak bosan dan semakin tertarik untuk datang ke tempatnya. “Rencananya saya juga akan membuat menu baru lagi di tahun berikutnya,” jelasnya. Usaha miliknya banyak didatangi warga tidak hanya masyarakat sekitar. Namun ada juga dari luar kecamatan dan luar kabupaten bahkan mancanegara. Dia juga sering menerima pesanan dari berbagai tempat tanpa ongkos kirim, khususnya wilayah Kabupaten Majalengka. Dalam satu bulan dia bisa meraup keuntungan Rp3,5 juta. Kedepan dirinya berharap agar usahanya semakin ramai dan banyak pembeli, termasuk yang pernah berkunjung bisa kembali untuk menikmati baso miliknya. (iim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: