Permintaan Hewan Kurban Turun

Permintaan Hewan Kurban Turun

MAJALENGKA - Meski harga hewan kurban mulai meningkat, namun penjualan hewan kurban di Kabupaten Majalengka belum mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu. Para pedagang hewan kurban menduga kondisi ini akibat masa pandemi Covid-19 (virus corona). Salah seorang penjual sapi, Asep menuturkan keperluan kurban di wilayah Kabupaten Majalengka permintaannya kurang greget ketimbang tahun sebelumnya. \"Kondisi ini diperparah dengan stok terbatas akibat sempat ditutupnya pasar atau sentra penjualan sapi dari daerah jawa selama Covid-19. Sehingga mengakibatkan harga jual hewan kurban naik drastis,\" tuturnya, Jumat (17/7). Dia mengaku untuk pemasanan sapi saat ini tidak terlalu signifikan jika dibandingkan tahun lalu. Untuk harga jual sapi  kurban saat ini juga mengalami kenaikan dibanding tahun lalu. Misalnya untuk jenis sapi premium di bandrol dari yang paling murah Rp18 juta per ekor hingga Rp35 juta untuk sapi jenis limosin. Tingginya harga sapi tersebut tidak menyurutkan niat sebagian warga yang hendak berkurban. \"Untuk pemesanan sapi ada yang untuk seorang diri atau patungan sebanyak 7 orang. Kebanyakan kurban sapi itu patungan, alasannya daripada membeli kambing lebih baik gotong royong membeli sapi yang beratnya lebih besar,\" ujarnya. Biasanya, lanjut Asep, peminat hewan kurban juga bukan hanya di tingkat lokal Majalengka, tetapi setiap tahunnya melayani permintaan pembeli dari sejumlah daerah lainnya di Jawa Barat, seperti Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Sumedang, Kuningan dan lain sebagainya. \"Khusus untuk pesanan hewan kurban dari luar Majalengka, kami antar langsung ke lokasi karena pertimbangan operasional,\" imbuhnya. Dia pun memastikan, sapi-sapi miliknya baik dari aspek kualitas maupun kesehatannya terjamin. Ia tidak sembarangan dalam membeli barang. (ono)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: