Werasari Bangun Masjid Rp4 Miliar
MAJALENGKA - Masyarakat Desa Werasari Kecamatan Malausma gotong royong membangun Masjid Al-Ikhlas, Rabu (1/7). Proses pembangunan masjid yang sudah berjalan 10 hari itu mendapat dukungan masyarakat. Pembangunan dilakukan selain kondisinya sudah layak untuk rehab, tetapi juga dimaksudkan untuk memberikan wajah baru. Kepala Desa Werasari Adiding menjelaskan, pembangunan Masjid Al-Ikhlas sudah direncakan sejak tahun 2017 dan bisa terealisasi tahun ini. Hasil musyawarah bersama seluruh masyarakat Desa Werasari menyepakati untuk pembangunan masjid dilakukan di bulan Syawal. “Alhamdulillah mulai dari pembongkaran masjid sampai sekarang proses pembangunan berjalan lancar,” jelas Adiding. Proses pembangunan Masjid Al-Ikhlas tersebut tidak hanya melibatkan tenaga ahli tetapi masyarakat juga ikut andil dalam pembangunan tersebut. Pembangunan Masjid Al-Ikhlas diperkirakan rampung tiga tahun dan dana yang dibutuhkan sekitar Rp4 miliar. Kebutuhan dana tersebut digalang melalui swadaya masyarakat, termasuk bantuan pengendara yang melintas atau donatur yang peduli. Adiding berharap pembangunan masjid dimudahkan dan tidak ada hambatan. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada donatur baik pengendara atau yang langsung datang ke desa memberikan sedikit rezeki, untuk pembangunan Masjid Al-Ikhlas. Diharapkan menjadi berkah dan manfaat dalam proses pembangunan masjid. Dia juga berharap instansi-instansi terkait membantu proses pembangunan masjid tersebut. Ketua panitia pembangunan Masjid Al-Ikhlas H Memet Ahmad Slamet SPd MPd menyebutkan, pembangunan masjid berlantai dua itu masih dalam tahap penggalian fondasi untuk pemasangan batu kali dan pengecoran ceker ayam. Setelah itu baru akan memasang batu kali. Sejauh ini dana yang didapat baru dari swadaya masyarakat, baik masyarakat Werasari atau luar Werasari. Dana yang masuk rekening juga berasal dari beberapa dermawan dari Jogja, Jakarta dan daerah lainya. “Dana itu bisa sampai ke pembangunan masjid karena melihat postingan di medsos. Banyak orang sini yang merantau dan mereka punya teman, yang menyisihkan sedikit rejeki untuk pembangunan masjid ini,” terang Memet. Bantuan juga didapat dari toko material ketika berbelanja bahan bangunan, contohnya ketika membeli semen ada yang menyisihkan dua sampai sepuluh sak semen untuk pembangunan Masjid Al-Ikhlas. (iim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: