Potensi Agrowisata Gedong Gincu Menjanjikan

Potensi Agrowisata Gedong Gincu Menjanjikan

MAJALENGKA – Kabupaten Majalengka tidak hanya terkenal dengan potensi wisata alam, tetapi juga potensi agrowisata yakni mangga gedung gincu. Salah satunya di blok Bojong Kelurahan Babakanjawa Kecamatan Majalengka, dimana beberapa petani sudah mulai mamenen mangga gedung gincu. Salah seorang petani mangga Hari Hernawan mengatakan, memasuki musim kemarau tahun ini dirinya sudah tiga kali melakukan panen. Menurutnya, kualitas mangga di musim kemarau lebih bagus dibandingkan hasil panen musim hujan. Selain rasanya yang kurang manis juga banyak mangga yang berjatuhan. Untuk perawatan dirinya rutin melakukan penyemprotan, dalam satu bulan bisa tiga sampai empat kali. Namun ketika musim hujan hanya dilakukan dua sampai tiga kali. Mengenai harga, hasil panen bulan Mei lalu mencapai Rp19.000 per kilogram namun saat ini mengalami penurunan hingga Rp13.000 per kilogram. Sementara untuk penjualan biasa lewat bandar. Dirinya berharap untuk harga bisa meningkat lagi. “Selain menjual ke bandar, sesekali ada pesanan dari pembeli namun jumlahnya tidak banyak. Pembeli ada yang memesan melalui telepon dan ada juga yang langsung datang ke rumah dan memetik beberapa mangga di kebun. Paling hanya satu atau dua kilo,” terangnya. Sementara salah seorang pembeli, Ase Suganda warga Gununglarang Kecamatan Bantarujeg mengaku sengaja langsung membeli ke rumah Hari karena ingin menikmati mangga gedong gincu langsung dari pohonnya. Tidak hanya menikmati mangga gedong gincu, tetapi juga menikmati keindahan objek wisata paralayang dari kebun milik Hari. “Enak kalau langsung petik dan bisa dimakan di tempat, soalnya masih segar dan nuansanya juga berbeda. Apalagi sambil menikmati pemandangan di kebun,” jelasnya. Dirinya mengenal Hari karena sering berjualan di Majalengka. Jika membutuhkan mangga tidak perlu ke tempat lain dan selalu datang Babakanjawa. Mangga gedong gincu menurutnya unik dan berbeda dengan buah lainnya, serta bisa diolah menjadi makanan ringan. Dia mencontohkan sebuah toko di kawasan Cijati yang memproduksi mangga gedong gincu menjadi bolu kukus dan rasanya enak. Ase menilai budidaya mangga gedong gincu dan olahannya sangat potensial untuk dikembangkan, dan menjadi andalan Kabupaten Majalengka. Khususnya jika dikelola menjadi agrowisata, yang seiring dengan kondisi alam Majalengka yang banyak mendatangkan wisatawan. Tidak hanya mangga gedong gincu, Majalengka juga memiliki potensi buah ikonik seperti durian di wialayah Sindangwangi dan Rajagaluh. Potensi tersebut menurutnya bisa dijadikan paket wisata yang dikombinasikan dengan wisata alam di Majalengka, khususnya di wilayah selatan. “Saya yakin jika semua pihak sinergi dan dikelola dengan baik, wisata MAjalengka bakal lebih menarik lagi dan perekonomian masyarakat Majalengka bisa terangkat,” pungkasnya. (iim)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: