P3M Pengendali Mutu Dosen
MAJALENGKA– Dua Dosen Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Majalengka (Unma) tengah melaksanakan Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M). Kedua dosen tersebut yakni Yucky Putri Erdiyanti MPd dan Titih Nurhaipah MIKom. P3M merupakan wujud dari tri darma perguruan tinggi diantaranya pengajaran, penelitian dan pengabdian. “Salah satu tugas dosen adalah pengabdian kepada masyarakat. Seperti kegiatan webinar yang kami lakukan Sabtu (20/6) lalu. Kegiatan itu adalah salah satu pengabdian sebagai tugas pokok seorang dosen,” jelas Yucky, Senin (22/6). Dia menyebutkan, semua dosen itu wajib melaksanakan tri darma perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar masyarakat menyadari kebermanfaatan dosen di lingkungan sekitar. Sementara P3M merupakan lembaga di setiap kampus, termasuk Universitas Majalengka (Unma). Untuk tahun ini, P3M Unma menyeleksi proposal penelitian dan pengabdian dosen. Kebetulan, proposal pengabdiannya disetujui P3M Unma untuk dibiayai penyelenggaraannya. Sementara itu, Titih Nurhaipah MIKom menambahkan, P3M juga sebagai pengendali mutu khususnya untuk dosen di setiap universitas. Mungkin namanya berbeda, namun tujuannya sama agar setiap dosen terpantau dan terdorong untuk melakukan tugasnya yakni menerapkan tri darma perguruan tinggi. Tri darma pertama adalah pengajaran yakni setiap dosen harus melakukan tugas pengajarannya dengan mengampu mata kuliah tertentu. Kedua penelitian, agar dosen memberikan sumbangan atau pembaharuan baik ilmu, pengetahuan, maupun inovasi. “Yang ketiga adalah pengabdian kepada masyarakat. Karena dosen sejatinya harus mampu menjadi akademisi yang mampu membantu masyarakat memecahkan masalah dalam kehidupan sosial. Maka kegiatan semacam pelatihan untuk pemuda adalah bentuk pengabdian dosen untuk masyarakat,” imbuhnya. Terkait acara webinar Sabtu (20/6) lalu itu, masyarakat saat ini khususnya pemuda yang menjadi sasaran dari kegiatan PKM ini agar terdorong menjadi pemuda yang mampu memaksimalkan hobi yang mendatangkan pundi uang. Selain itu pemuda yang dekat dengan teknologi harus lebih cerdas dari smartphone yang tidak pernah lepas dari pemuda milenial. Dirinya berpesan kepada seluruh pemuda di Majalengka agar mampu memaksimalkan teknologi yang ada untuk menunjang hobi yang pada akhirnya diharapkan menjadi enterpreneur yang hebat. Sudah saatnya pemuda Indonesia khususnya Majalengka tidak hanya menjadi karyawan di tanah airnya sendiri. Tetapi mampu menjadi pengusaha untuk kemandirian finansial di masa depan. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: