Mengidap Tumor, Caca Butuh Biaya Pengobatan
MAJALENGKA- Di usia yang masih belia, Caca Al-Zahra, bocah kelas 4 SD yang merupakan anak kedua dari pasangan suami istri Taryan dan Neni, warga Blok Sukatani, Rt 02/04, Desa Sukawera, Kecamatan Ligung dihadapkan dengan penyakit tumor. Benjolan tumor di sekitar perutnya cukup besar sehingga harus menjalani operasi. Beberapa pekan lalu Caca juga harus menghadapi kemoterapi. \"Ada benjolan bengkak gitu, di bawah pusar. Awal ketahuannya Februari lalu, karena Nok (panggilan Caca, red) mengeluh sakit. Ukurannya saat itu masih kecil. Sekarang sudah semakin besar. Saat itu dia juga demam,\" ungkap sang ibu, Neni. Akibat sakit yang dideritanya, kini tidak tampak lagi sosok Caca si bocah ceria. Jangankan beraktivitas, untuk sekadar duduk dan makan pun, Caca sudah cukup kesulitan. \"Sebelum sakit, Caca aktif, tapi nggak manja. Main sama teman-temannya ya ceria. Sekarang, sejak ada tumor itu, ya begini. Kalau pas makan atau duduk sengaja, dia merasa gak bisa bernafas,” lanjutnya. Benjolan tumor yang diidap Caca pun sudah menutupi saluran buang air. Sehingga ketika hendak buang air, Caca selalu merasa kesakitan dan sesak nafas. Sebagai orang tua, Neni mengingnkan pengobatan terbaik untuk anaknya. Neni dan sang suami, Taryan pun berusaha memutar otak untuk menyediakan uang untuk pengobatan Caca. Saat ini, Caca memiliki jadwal rutin periksa ke RSHS Bandung, sesuai rujukan dari dokter di RSUD Cideres. \"Dari (RSUD) Cideres dirujuk ke (RS) Hasan Sadikin, karena di sana (RSUD Cideres) nggak ada alatnya. Kami sempat minta dirujuk ke RS yang ada di Cirebon saja, biar dekat . Tapi katanya sama, di sana (RS di Cirebon) juga nggak bisa,\" kata Taryan. Keinginan Taryan agar Caca dirujuk ke RS di Cirebon, salah satunya adalah atas pertimbagan biaya. Meskipun untuk pengobatan Caca menggunakan kartu JKN (BPJS Kesehatan), tetapi tetap diperlukan biaya untuk kebutuhan selama Caca menjalani perawatan. Pasalnya, saat di RSHS, Caca menjalani kemoterapi yang memaksa mereka tinggal di sana selama sekitar 5 hari. \"Waktu ke Bandung, kami pake angkutan umum. Karena kalau nyewa mobil kan pasti lebih mahal. Belum lagi kebutuhan kami selama di sana. Untuk kebutuhan perawatan Nok mah ada BPJS dari pabrik. Tapi kami mau resign, jadi ya nggak tahu nanti gimana nasibnya BPJS itu,\" jelas Neni. \"Jadwalnya empat kali lagi, nanti tanggal 25 Juni ke sana (RSHS) lagi, untuk kemo,\" ungkap Neni. Ia pun berharap ada bantuan dari berbagai pihak untuk membantu kesembutan Caca. Sebagai orang tua, Neni sangat ingin Caca cerita kembali. \"Kami sudah kangen dengan keceriaan Nok. Mudah-mudahan selalu ada jalan agar Nok bisa sehat lagi,\" kata Neni. (bae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: