Air Rawa Jadi Andalan Petani
MAJALENGKA - Hampir setiap tahunnya, memasuki musim kemarau Rawa Anggarahan, di Desa Jatitengah, Kecamatan Jatitujuh ini menjadi andalan para petani setempat. Pasalnya, rawa ratusan hektare ini selalu menjadi tumpuan untuk menyimpan cadangan air bagi areal pertanian masyarakat sekitar. Menurut warga setempat, Udin menuturkan rawa itu berair meski di saat musim kemarau. Namun ada penurunan volume air begitu kemarau panjang. Saat ini kondisinya masih terbilang aman hingga musim panen mendatang. \"Warga di sini selalu memanfaatkan air rawa ini untuk pengairan areal sawah dan perkebunan. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu,\" tuturnya, Minggu (21/6). Saat memasuki musim kemarau sebagian kawasan rawa dimanfaatkan warga dengan mengambil air menggunakan pompa berukuran besar. Selain petani padi, ada yang berkebun cabai, kangkung darat jika rawa benar benar kering, tembakau dan sejumlah perkebunan sayur lainnya. Menurutnya sebagian besar lahan memanfaatkan rawa Anggarahan karena ketersediaan air untuk mengairi tanaman dinilai cukup. Apalagi saat musim penghujan air bisa lebih cepat menampung air hujan. Warga Jatitujuh, Nana menambahkan perlu adanya perhatian terhadap sejumlah rawa. Salah satunya perawatan. Karena di rawa banyak tumbuhan, hal ini membuat rawa terlihat kurang rapi dan terkadang berpengaruh terhadap volume air Jika rawa saat kemarau masih memiliki air banyak, maka warga setempat tidak akan kesulitan air untuk mencuci. Karena air tersebut juga sering dimanfaatkan untuk mencuci di kala air sumur mengering terutama bagi mereka yang tidak memiliki sumber air bersih dari PDAM. \"Jika daya tampung air cukup bagus maka areal sawah di wilayah sekitar rawa bisa diairi dari Anggarahan. Jika kemarau areal sawah tidak akan mengalami kekeringan lagi,\" imbuhnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: