Pengusaha Tembakau Simpan Hasil Panen

Pengusaha Tembakau Simpan Hasil Panen

MAJALENGKA - Pembudidaya tembakau di Desa Cisalak Kecamatan Lemahsugih terpaksa harus menimbun dan mengemas tembakau selama masa Covid-19, karena tidak lagi bisa mengirim dan mengambil tembakau ke luar daerah. Mengingat adanya peraturan pemerintah yang memberlakukan dan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Rabu (6/5). Tidak hanya pengusaha tembakau yang merasakan dampak tersebut. Namun pengusaha mengalami dampak ekonomi karena pandemi covid-19. Muhamad Atuji, salah seorang pengusaha tembakau menerangkan dirinya sudah hampir satu pekan tidak mengirim tembakau keluar daerah seperti Garut, Tanjungsari Sumedang, dan Cianjur. Hal itu terjadi akibat efek virus Corona. Selama masa virus tersebut masih ada tembakau tidak dikirim dan hanya dikemas kemudian disimpan di gudang untuk nanti dijual ketika wabah Covid-19 mereda. \"Nggak apa-apa disimpan asal tembakaunya kering dan mengemasnya rapi,\" terangnya. Harga tembakau di masa pandemi virus Corona mengalami sedikit kenaikan, yang tadinya Rp60.000 per kilogram meningkat menjadi Rp70.000 untuk grade 1. Namun peningkatan harga tersebut tidak berpengaruh karena tembakau sudah tidak bisa dikirim keluar daerah. \"Percuma ada kenaikan harga juga kalo gak bisa dikirim mah,\" ujar Atuji. Pengusaha tembakau itu hanya bisa mengemas dan menimbun untuk sementara waktu. Dirinya berharap agar bisa lagi mengirim tembakau. Pandemi Corona membuat pengiriman terganggu. Sementara Sekdes Cisalak, Yayat Riyatwan menjelaskan situasi saat ini sangat memprihatinkan khususnya bagi para pengusaha. Mereka tidak ada pilihan selain memberhentikan sementara usahanya tersebut. Dampak dari Covid-19 membuat warganya tidak sedikit pulang dari kota. Mereka yang sedang bekerja dan berdagang terpaksa harus pulang dan berdiam di rumah. \"Mereka yang datang dari kota harus berdiam dulu di rumah selama 14 hari,\" jelas Yayat. Pihaknya meminta kepada masyarakat agar bersabar menghadapi virus corona. Khususnya saat pemerintah membuat beberapa peraturan yang salah satunya menerapkan PSBB. Khususnya kepada para pengusaha yang biasanya masuk ke daerah lain untuk sementara ini diusahakan menahan diri. Mengingat sedang menghadapi wabah virus yang bisa mematikan. Dirinya mengimbau masyarakat selalu membiasakan cuci tangan dan memakai masker ketika sedang beraktivitas, dan ketika sedang berbelanja atau di tempat yang ramai untuk bisa berjaga jarak. \"Kami tak henti-hentinya mengingatkan mereka untuk mematuhi prosedur tersebut,\" tambahnya. (iim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: