Anjlok, Gabah Kering Dihargai Rp4.500

Anjlok, Gabah Kering Dihargai Rp4.500

MAJALENGKA- Para petani di Majlengka mengharapkan hasil panennya bisa dijual dengan harga normal. Namun bukannya untung, harga gabah kering giling saat ini justruk anjlok. Padahal harga beras di pasaran tetap sama. Salah satu petani di Desa Sukawera, Kecamatan Ligung, Abdullah (27) mengatakan pada awal April lalu, harga gabah kering giling tingkat petani itu di kisaran Rp600 ribu per kuintal. Namun kini, setelah panen perdana gabah turun drastis menjadi Rp450 ribu per kuintal. Kondisi ini, menurut Abdullah tentu tidak sebanding dengan harga jual beras yang masih tinggi. “Aneh, harga padi kering turun drastis, tapi harga jual beras masih tinggi,” ujar Senin (4/5). Selain itu dirinya juga melihat beberapa petani saat ini masih melaksankan panen. Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat harga terus turun. Jika hal ini terjadi maka kerugian akan dirasakan oleh kebanyakan petani. Sementara itu, Warpan, seorang pembeli membenarkan harga gabah kering di tingkat petani sekitar Rp440 ribu sampai Rp460 ribu per kuintalnya. Harga bergantung pada kualitas gabah itu sendiri. Penurunan harga gabah itu sendiri dimungkinkan karena momen panen raya. Sehingga banyak petani yang menjual beras dan membuat stok di gudang para pengepul berlimpah. “Sudah sangat umum manakala musim panen harga gabah turun. Nanti juga tidak berselang lama harga gabah akan naik dengan sendirinya,” ujar Warpan. Disaranka, para petani sebaiknya menyimpan gabahnya. Karena biasanya selesai panen raya harga gabah mulai naik kembali. “Penurunan harga jual gabah biasanya tidak terlalu lama, paling satu bulanan, setelah itu harga jual gabah akan normal kembali,” pungkas Warpan singkat.(bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: