Berburu Jamur Merang Jelang Berbuka

Berburu Jamur Merang Jelang Berbuka

MAJALENGKA - Jamur merang biasa tumbuh di lahan yang sudah dipanen dan jeraminya ditumpuk di pinggir lahan. Seperti terlihat di suatu lahan pinggir jalan blok Cihideung yang menghubungkan Desa Cipeundeuy dengan Desa Sindanghurip. Beberapa orang sedang mengambil dan memanfaatkan jamur merang tersebut untuk diolah menjadi bahan makanan. Diki Nurfalah salah seorang warga Desa Cipeundeuy yang sedang mengambil jamur merang dari beberapa tumpukan jerami menjelaskan, sudah menjadi hal biasa mengambil jamur merang. Apalagi di bulan puasa banyak yang suka jamur merang untuk diolah menjadi makanan berbuka puasa. Bukan hanya dirinya yang memanfaatkan jamur tersebut, tapi beberapa orang dari tetangga desa juga mengambil jamur merang tersebut. \"Jamur merang atau kita menyebutnya jamur jerami memang enak ketika diolah, serasa mirip rasa daging kalo dikunyah,\" jelasnya. Dirinya mengajak kepada orang yang belum pernah mencoba jamur merang untuk mencoba. Apalagi dimasak dengan bumbu tertentu yang aroma dan rasanya enak bakal ketagihan. Menurutnya bukan soal jamur yang tumbuh di jerami, tapi lihat dan rasakan ketika sudah jadi olahan makanan yang sedap. Sementara ada beberapa orang dari Desa Singdanghurip dan Desa Sukadana yang terlihat berebut untuk cepat-cepat mengambil jamur merang. Deden, warga Sindanghurip ternyata hampir setiap hari mengambil jamur merang dari lahan ke lahan yang terdekat. Deden menegaskan  bukan tidak mampu membeli makanan, tapi dia berburu jamur merang sambil  ngabuburit di lahan yang sudah dipanen. \"Sambil main terus pulang bawa makanan untuk dimasak,\" ungkapnya. Jamur di lokasi tersebut ukurannya lebih besar, selain itu dagingnya tebal dan empuk tapi ada juga jamur yang kecil dan rasanya agak sedikit berbeda. \"Tapi ketika dimasak  tetap enak kok rasanya,\" ucapnya Deden juga mengatakan bulan puasa tahun ini sedikit berbeda karena menghadapi wabah Corona, yang dampaknya luar biasa. Deden mengingatkan masyarakat agar tetap dan tidak perlu risau atau cemas berlebihan. \"Walaupun keadaan begini rasa syukur selalu saya panjatkan kepada sang pencipta,\" kata Deden. (iim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: