PKL Padati Trotoar di Majalengka

PKL Padati Trotoar di Majalengka

MAJALENGKA - Trotoar yang disediakan untuk pejalan kaki masih sering disalahgunakan dan jauh dari peruntukan. Hampir semua sudut jalan dan trotoar di Kabupaten Majalengka ditempati PKL. Bahkan para pengguna kendaraan memarkirkan kendaraan tidak sesuai tempat. Seperti terlihat di kawasan perempatan mambo Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka. Trotoar ditempati pengendara dan PKL yang berjualan tidak sesuai tempat. Seorang pejalan kaki, Rian menjelaskan harusnya trotoar diperuntukan bagi  pejalan kaki bukan untuk tempat berjualan bahkan nongkrong. Kondisi ini mengganggu pengguna jalan yang akan melewati jalan tersebut. Bahkan tidak sedikit banyak pejalan kaki terganggu dengan PKL serta parkir kendaraan di trotoar. \"Saya suka jalan kaki tapi terkadang terganggu. Sudah mah jalannya kecil banyak juga para pedagang yang berjualan di trotoar,\" jelas Rian. Dia menyayangkan karena Majalengka sedang merintis sebagai kota pariwisata. Seharusnya trotoar harus lebih enak dan nyaman untuk jalan kaki. Jangan sampai fasilitas yang sudah ada dan disiapkan untuk para pejalan kaki malah digunakan tidak pada fungsinya. \"Sebenarnya kita juga nggak bisa menghakimi seseorang buat mencari rezeki, cuma nggak tertib aja. Kurang enak dilihat dan kurang bersih untuk yang parkir juga mengganggu orang yang jalan,” ujarnya. Rian berharap perlunya pengawasan dan kepedulian baik dari masyarakat sekitar dan pemerintah setempat, agar bisa saling mengingatkan dan menempatkan trotoar sebagai tempat untuk pejalan kaki. Sementara untuk para pedagang dan yang memarkir kendaraan ditertibkan sebagaimana fungsinya. Salah satu pedagang yang tidak mau disebutkan namanya menjelaskan, Jalan Mambo itu kondisinya ramai. Jalan itu hidup atau banyak kendaraan yang lewat. Akhirnya dirinya memanfaatkan lokasi tersebut untuk berjualan, mengingat alun-alun Majalengka sedang dalam pembangunan. \"Mau kemana lagi jualan, yang penting kita bisa berjualan,\" ungkapnya. Sebagai salah satu pedagang yang berjualan di kawasan mambo, ia berharap dagangannya laku dan habis terus. Dirinya juga menyinggung kepada pejalan kaki yang merasa terganggu agar saling mengerti. Apalagi saat pandemi Covid-19 ini, keadaan yang tak menentu. Alun-alun juga sedang dibangun sehingga tidak ada tempat pengganti untuk berjualan. \"Misalkan ada tempat yang disiapkan khusus untuk para pedagang kenapa harus di sini juga berjualannya,\" pungkasnya. (iim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: