Puluhan Pegawai Kantor ATR/BPN Ikuti Rapid Test

Puluhan Pegawai Kantor ATR/BPN Ikuti Rapid Test

MAJALENGKA- Puluhan pegawai di lingkungan kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Majalengka menjalani rapid test kerjasama dengan tim medis dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Majalengka di depan kantor ATR/BPN Maajalengka, kemarin (15/4). Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Majalengka, Dedi Purwadi mengatakan dirinya berinsiatif untuk melakukan pemeriksaan kesehatan 86 pegawainya baik ASN maupun PTT sebagai upaya pencegahan dini penularan covid-19. Diakui Dedi, ada rekannya yang menawarkan alat rapid tes untuk mengecek awal kondisi kesehatan para pegawainya. “Kami bekerjasama dengan Labkesda melakukan rapid test bagi seluruh pegawai. Ini sebagai upaya antisipasi dan pencegahan dini penularan covid-19. Apalagi banyak teman- temaannya yang bekerja di lapangan. Walaupun kegiatan di lapangan sudah dibatasi kecuali untuk yang sangaat urgen tapi tetap saja berisiko,” beber Dedi di sela rapid test, Rabu (15/4). Dedi mengharapkan para pegawai dilingkungan ATR/BPN Kabupaten Majalengka sehat dan tidak terpapar virus corona. Kantornya sendiri, kata dia, saat ini sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran corona. Mulai dari pembatasan layanan hingga pukul 12.00 WIB dan menghindari pelayanan tatap muka langsung. Dedi berharap agar masyarakat bisa disiplin, menjaga jarak, dan taat mengikuti anjuran pemerintah demi menekan pencegahan penyebaran virus Covid-19 ini. “Kami berharap pendemi covid-19 bisa segera berakhir agar aktivitas bisa berjalan seperti semula,” harapnya. Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Labkesda Kabupaten Majalengka, Hj Tuti Hastuti SKM mengapresiasi inisiatif Kepala Kantor ATR/BPN Kabupaten Majalengka untuk mengajukan rapid test dengan alat yang disediakan pihak BPN. Menurutnya, BPN merupakan pihak yang pertama mengajukan permintaan rapid test para pegawainya dengan alat rapid test yang disediakan BPN. “Rapid test yang tersedia di Labkesda terbatas dan hanya untuk tes ODP dan harganya cukup mahal. Sebelumnya rapid test hanya dikeluarkan oleh pemerintah , dan surat izin edar rapid test baru ke luar,” tuturnya. Ditambahkan, dalam rapid test di BPN, Labkesda menerjunkan 6 orang tenaga medis plus seorang dokter yang mengenakan APD lengkap sesuai protokol dan prosedur. “Labkesda sudah melakukan test tahap pertama dan kedua kepada para 520 orang ODP dan hasil seluruhnya negatif,” beber Hj Tuti. (ara/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: