SLB Gelora Karya Kena Gusur

SLB Gelora Karya Kena Gusur

MAJALENGKA-Puluhan siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Gelora Karya di Desa Bojong Cideres, Kecamatan Dawuan bakal terlantar. Mengingat, gedung yang selama ini digunakan untuk belajar akan dibangun dan dijadikan gedung isolasi RSUD Cideres. Kepala SLB Gelora Karya, Alief Germanto SPd melalui Humas Atin Supriatin Bachri SPd menyebutkan SLB Gelora Karya merupakan sekolah swasta dan telah berdiri sejak 1994. Sejak berdiri, SLB Gelora Karya berada di lahan milik Pemcam Dawuan dengan sistem sewa hak guna pakai. Namun karena kantor kecamatan pindah ke Desa Sinarjati, SLB akan digusur karena lahan tersebut akan dibangun untuk pengembangan RSUD Cideres. “Sejak setahun lalu kami sudah mendapatkan info kalau lahan ini akan digunakan utuk pengembangan rumah sakit milik Pemkab Majalengka sehingga kami mencari lahan baru untuk gedung sekolah,” ujarnya. Saat ini pihaknya sudah mendapat dan tanah wakaf di Desa Gandasari, Kecamatan Kasokandel. Namun pihaknya terkendala dana pembangunan yang mencapai Rp1,3 miliar. Dana bantuan yang terkumpul saat ini, kata dia, baru cukup untuk membangun fondasi. Saat ini pihaknya terus meminta sumbangan pada donatur melalui media sosial. “Kami memikirkan nasib 95 anak disabilitas yang membutuhkan sarana pendidikan yang hingga kini belum dimiliki karena dana yayasan terbatas. Kami minta bantuan untuk pembangunan gedung karena di Kecamatan Dawuan dan sekitarnya banyak penyandang disabilitas yang membutuhkan lembaga pendidikan,” tuturnya. Informasi yang dihimpun Radar menyebutkan ada 95 siswa disabilitas tingkat SD hingga SMA yang belajar di SLB ABCD Gelora Karya tersebut. Disebutkan dia, jumlah guru SLB Gelora Karya mencapai 10 guru dan 5 di antaranya termasuk Kepsek berstatus PNS. Ia mengakui penjaringan sumbangan dilakukan melalui media sosial instagram, whatsApp dan facebook dengan harapan banyak pihak yang peduli sehingga menjadi viral. “Kami tidak akan menghalangi pengembangan RSUD Cideres, tapi kami butuh bantuan untuk membangun gedung SLB demi masa depan anak-anak kita,” ujarnya. Pada Rabu (15/1) pihaknya telah mendapatkan surat untuk pengosongan gedung sekolah karena pengembangan RSUD Cideres akan dilakukan. Saat dikonfirmasi, Direktur RSUD Cideres Dr H Asep Suandi MEPid melalui Kabid Perencanaan, H Setiyanto AMK SSos MSi menjelaskan sejak rencana pemindahan kantor Kecamatan Dawuan di era Bupati Sutrisno muncul, eks kantor kecamatan rencananya digunakan untuk pengembangan rumah sakit. Baru setelah ada serah terima resmi dari Pemda melalui DPKAD, pihaknya melayangkan surat kepada pihak SLB tentang rencana pengembangan RSUD Cideres. Dikatakan untuk pengembangan, di sekitar lahan rumah sakit sudah tidak memungkinkan lagi, karena tidak ada lahan kosong. Sehingga rencananya lahan eks Kecamatan Dawuan akan dibangun gedung isolasi 3 lantai dengan dana dari APBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp12,5 miliar. Proses lelang rencananya akan dilaksanakan Februari 2020. Diakuinya, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan camat Dawuan. Tidak hanya SLB yang akan terkena dampak tapi juga TK Budi Asih yang rencananya pindah sementara menggunakan Polindes Bojong. Disebutkan Setiyanto, pihaknya memberikan ternggat waktu hingga Februari 2020 karena gedung isolasi akan segera dibangun. “Butuh waktu cukup lama untuk membangun gedung isolasi berlantai 3. Apakah kami akan memberikan dana bantuan untuk pembangunan gedung SLB, kami akan sampaikan kepada pimpinan,” ujar Setiyanto diiyakan Kasubag umum Agus Heriyanto SKep Ners. (ara)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: