Tak Hanya Bola Dunia, Karna Sebut Anggaran Rp5 M juga untuk Pujasera Taman Dirgantara

Tak Hanya Bola Dunia, Karna Sebut Anggaran Rp5 M juga untuk Pujasera Taman Dirgantara

MAJALENGKA- Pembuatan bola dunia di Bundaran Munjul di Jalan KH Abdul Halim Majalengka dan penataan Alun-alun Majalengka tidak lepas dari sorotan masyarakat. Tidak sedikit yang menyoroti besarnya anggaran yang digunakan dalam dua proyek tersebut. Bupati Majalengka, DR H Karna Sobahi MMPd mengungkapkan pembangunan dan penataan sejumlah lokasi stategis di Kabupaten Majalengka tak lepas dari kritikan pedas dari rakyat. Dibeberkan Bupati Karna, Majalengka sebelumnya tidak dikenal dan lebih dikenal sebagai Kota Pensiunan. Mulai tahun 2008, sejak era kepemimpinan Bupati Sutrisno- Wabup Karna Sobahi, mulai dilakukan pemetaan penataan Majalengka Dijelaskan Karna, penataan alun-alun dengan sumber dana dari Pemprov Jabar merupakan bagian dari penataan Masjid Agung Al Imam yang pada era kepemimpinan Gubernur Ahmad Heryawan medapatkan dana hibah sebesar Rp10 miliar. “Alun-alun Majalengka akan dijadikan taman religi yang menyatu dengan Masjid Agung Al Imam dan nanti dilarang untuk digunakan acara hiburan. Alun- alun dengan rumput sintetis bisa untuk mengaji, salat Id,” beber Bupati Karna. Soal Bundaran Munjul yang berupa replika bola dunia, Karna menyebutkan hal itu dilakukan sebagai bentuk pembenahan agar lebih megah. Bila pada era Bupati Tuty bundaran Munjul bersimbol patung domba dan era Bupati Sutrisno dengan patung ikan, maka dengan dukungan dana dari Pemprov Jabar, Bundaran Munjul dengan ikon bola dunia yang lebih megah dibangun untuk memberikan spirit bagi Kabupaten Majalengka. “Dana sebesar Rp5,2 miliar dari Pemprov Jabar itu tidak hanya untuk pembangunan bola dunia saja, tapi juga untuk pembangunan Pujasera di seberang taman Dirgantara,” jelas Karna. Ditegaskan, dia bersama Wabup Tarsono tidak akan terganggu dengan kritik- kritikan masyarakat tersebut. Ia ingin komitmen untuk terus membangun dan melayani rakyat semaksimal dan seoptimal mungkin. “Kami juga menata pasar Kadipaten yang sebelumnya paling kumuh menjadi lebih nyaman dan indah,” tandasnya. JADI SPOT SELFIE Pantauan Radar Majalengka, Sabtu (4/1) sore hingga malam hari, warga sangat antusias megunjungi kawasan Bundaran Munjul dan trotoar Pasar Kadipaten rasa Malioboro. Bahkan warga harus antri untuk bisa duduk santai di kursi yang disediakan di tersebut. “Saya harus menunggu pengunjung lain yang sudah lebih dulu duduk dan antrean warga juga sudah banyak. Warga benar-benar sangat antusias dengan trotoar Pasar Kaditen rasa Maliboro ini ,” kata seorang pengunjung asal Kelurahan Majalengka Kulon, AM Ridwan. Warga lainnya asal Kecamatan Ligung, Nadi (21) juga sengaja datang ke Bundaran Munjul untuk melihat Tugu bola dunia dari dekat. Menurutnya, akhir-akhir ini banyak warganet yang memposting tugu tersebut di media sosial. Karena penasaran, dirinya datang langsung ke lokasi tersebut. \"Saya main, mau lihat langsung tugu bola dunia yang baru diresmikan,\" ujarnya, kemarin (5/1). Dirinya mengatakan, ada hal yang membuat dirinya jauh-jauh datang dari Ligung tersebut. Yaitu tugu tersebut disamakan dengan tugu Universal Studio yang berada di Singapura. \"Kesannya seperti Studio Universal tuh, kalau tidak salah di Singapura,\" ucapnya. (ara/ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: